redaksiharian.com – Harga Emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut karena tekanan inflasi AS mereda ketika investor menunggu lebih banyak isyarat dari kesimpulan pertemuan Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat 10,30 dolar AS atau 0,53 persen menjadi ditutup pada 1.968,90 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.973,90 dolar AS dan terendah di 1.952,50 dolar AS.

Emas berjangka merosot 11,10 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.958,60 dolar AS pada Selasa (13/6/2023), setelah tergelincir 7,50 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.969,70 dolar AS pada Senin (12/6/2023), dan jatuh 1,40 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.977,20 dolar AS pada Jumat (9/6/2023).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu (14/6/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS turun 0,3 persen pada Mei setelah naik tipis 0,2 persen pada April, tanda lain bahwa tekanan inflasi terus mereda dalam menghadapi kenaikan suku bunga berulang kali oleh Federal Reserve. IHP naik 1,1 persen pada Mei dari setahun lalu, kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak Desember 2020.

Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama AS tidak berubah pada Juni di 5,00-5,25 persen, tetapi menaikkan target suku bunga dana Fed menjadi 5,6 persen dari 5,1 persen, yang menyiratkan dua lagi kenaikan suku bunga 25 basis poin tahun ini.

Emas jatuh dalam perdagangan elektronik setelah pengumuman Federal Reserve.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 28,30 sen atau 1,19 persen, menjadi ditutup pada 24,105 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 1,90 dolar AS atau 0,19 persen, menjadi menetap pada 980 dolar AS per ounce.