redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Awal tahun yang baru, tentu saja pembicaraan akan tertuju pada apa yang akan ditawarkan smartphone dan fitur-fiturnya yang akan datang.
Jantung dari setiap handset ini adalah System on a Chip (SoC), yang mengemas transistor yang tak terhitung jumlahnya, yang menjadi tempat bergantung semua aplikasi, game, foto dan lainnya di smartphone anda. Perubahan dalam chipset ini, bisa merevolusi pengalaman smartphone anda.
Apple dan Google telah mengumumkan smartphone flagship mereka yang akan diluncurkan tahun ini, lengkap dengan chipset yang akan mentenagainya.
Sebelumnya juga telah kita bahas mengenai chipset terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Gen 1, yang akan terpasang hampir di mayoritas smartphone Android tahun ini, termasuk Samsung Galaxy S22 series. MediaTek juga mengambil bagian dengan Dimensity 9000-nya, dan tinggal Samsung dengan Exynos generasi terbarunya yang masih belum jelas informasinya.
Lalu seperti apa tren teknologi chipset pada tahun 2022 nantinya?
CPU Armv9 Pertama
Bagian pertama dari prosesor seluler yang telah kita ketahui adalah mengenai diperkenalkannya CPU pertama yang dibangun dengan arsitektur Armv9 terbaru.
Generasi arsitektur CPU terbaru ini memiliki beberapa fitur inti baru, termasuk dukungan Scalable Vector Extension (SVE2), Memory Tagging Extensions (MTE), dan dukungan perangkat keras untuk Realms guna meningkatkan keamanan sistem. Namun yang paling akan terlihat menonjol adalah inti yang akan ada di dalamnya.
Pada bulan Mei tahun 2021 lalu, Arm mengumumkan akan ada tiga CPU berbasis Armv9 yang baru, yakni Arm Cortex-X2, Cortex-A710, dan Cortex-A510. Ketiga inti itu akan menggantikan Cortex-X1, Cortex-A78, dan Cortex-A55, yang bisa ditemukan hampir di semua ekosistem smartphone pada tahun lalu.
Gaming dan Grafis Generasi Berikutnya
Setiap tahunnya, kita selalu menunggu hadirnya peningkatan signifikan pada kinerja gaming, namun 2022 akan menawarkan perubahan yang cukup besar. Salah satu berita besarnya adalah Samsung akan meningkatkan grafis untuk PC dan konsol yang ditenagai AMD.
Lebih lanjut, chipset Exynos generasi berikutnya dari Samsung akan ditenagai oleh arsitektur grafis AMD RDNA 2. Itu adalah arsitektur yang setara yang bisa ditemukan di Xbox Series X/S, Playstation 5 dan kartu grafis AMD RX6000 terbaru.
Teknologi Pencitraan Super Pintar
Kekuatan pemrosesan gambar sangat dilebih-lebihkan akhir-akhir ini. Apa yang benar-benar membuat chipset seluler kelas atas modern yang menarik adalah kecerdasan pemrosesan yang heterogen. Lebih spesifiknya adalah Pencitraan dan kecerdasan AI.
Kita telah melihat beberapa tren menarik pada tahun 2021 yang menunjukkan jalan untuk smartphone keluaran 2022 nantinya. Brand asal Cina, Vivo dan Xiaomi terus maju dengan Image Signal Processor (ISP) internal mereka, untuk smartphone flagship, dan tentu saja chipset Tensor Google juga mengemas kecerdasan pencitraan terbarunya, serta menawarkan serangkaian fitur pencitraan yang ditingkatkan.
Demikian juga, baik MediaTek dan Qualcomm semakin memperluas kehadiran kecerdasan Machine Learning mereka ke dalam silikon kamera produksinya.
ISP pada chipset seluler juga sangat penting untuk digabungkan dengan sensor gambar terbaru. Chipset terus memberikan dukungannya untuk resolusi ekstrim, seperti sensor kamera Samsung yang sebesar 200MP, DOL-HDR buatan Sony dan juga Oppo yang memperkenalkan algoritma ISP Mereka untuk sensor RGBW. Semuanya, demi bisa mendapatkan gambar dengan hasil yang lebih baik.
Lebih Fokus ke 5G
Sejauh ini, kehadiran smartphone yang mendukung jaringan 5G masih mengecewakan, dan kemungkinan hal ini masih akan terjadi sampai tahun ini. Namun meski demikian, pastinya akan ada peningkatan komponen 5G di dalam smartphone keluaran tahun 2022 ini.
Misalnya, modem Snapdragon X65 yang memberikan peningkatan hingga kecepatan 10Gbps, termasuk dukungan untuk pita mmWave yang baru, serta PowerSafe 2.0 untuk masa pakai baterai yang lebih lama.
Pembaruan tambahan ini, dan yang akan dihadirkan banyak produsen lainnya, memastikan bahwa smartphone tahun 2022 ini akan sedikit lebih baik dalam menghadapi tantangan yang ada, khususnya hadirnya jaringan 5G mandiri, terutama untuk smartphone kelas anggaran yang saat ini mulai banyak yang menyediakan dukungan modem 5G.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.