redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga emas Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini, Sabtu (17/6/2023) di tengah pergerakan harga emas dunia yang hanya melemah tipis sekali.

Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol dengan harga Rp 1.063.000 per gram. Harganya bertambah Rp 2.000.

Kenaikan harga emas Antam terjadi saat harga emas dunia terpantau cenderung melemah pekan ini setelah setelah kekhawatiran investor atas kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Di sisi lain, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 945 ribu per gram, harga tersebut juga naik Rp. 3.000 dari perdagangan sebelumnya

Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, berikut harga emas antam pada hari ini.

Harga emas dunia terpantau kembali terkoreksi pekan ini pasalnya sang logam mulia hanya sekali menguat pada perdagangan Kamis (15/6/2023). Melemahnya harga emas masih saja terseret kabar The Fed yang masih akan hawkish ke depan.

Pada perdagangan Jumat (16/6/2023) harga emas di pasar spot berakhir melemah tipis sekali 0,01% ke posisi US$ 1.957,36 per troy ons. Dengan ini dalam sepekan harga emas masih terkoreksi 0,16%.

Wajar saja, dalam 5 hari perdagangan pekan ini harganya hanya sekali menguat pada perdagangan Kamis (15/6/2023) setelah sebelumnya mengalami koreksi empat hari beruntun.

Melemahnya harga emas terjadi saat investor khawatir atas kebijakan hawkish bank sentral paling ‘powerfull’ di dunia alias The Fed bakal terus berlanjut meskipun kabar baik sempat menghampiri.

Seperti diketahui, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25% pada Rabu (14/6/2023). Namun, The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Sebagaimana diketahui, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25% pada Rabu (14/6/2023). Namun, The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Hal ini berdasarkan median proyeksi The Fed yang memperkirakan suku bunga ada di kisaran 5,5-5,75% pada 2023 dari 5-5,25% sebelumnya.

Sebetulnya, kekhawatiran sempat mereda setelah data tenaga kerja AS justru memburuk. Jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran tercatat 262.000 pada pekan yang berakhir pada 10 Juni, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang tercatat 249.000.

Jumlah klaim pekan tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021. Kenaikan klaim pengangguran yang meningkat bisa menjadi signal jika ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi turun tajam.

Inflasi akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga mereka bulan depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com