RedaksiHarian – Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta, yang menjadi khatib shalat Idul Adha di Jakarta Islamic Center, Prof. Dr. KH. Achmad Satori Ismailberpesan kepada para jemaah untuk menjalin tali persaudaraan antarumat karena penyebab perpecahan suatu bangsa adalah masyarakat yang terpecah-belah.

“Perpecahan merupakan satu penyakit berat, maka Allah SWT tegas memerintahkan untuk kita merajut tali ukhuwah. Penyebab kehancuran umat bahkan kehancuran bangsa karena terpecah-belah,” kata AchmadSatoridi Jakarta IslamicCenter, Kamis.

AchmadSatorimengatakan bahwa dengan menjalin persaudaraan antarumat dan bangsa, maka perlindungan dan kasih sayang dari Allah SWT akan terus menyertai mereka.

Achmad yang juga merupakan DetuaDewan Syuro Ikatan Dai Indonesia (IKADI) mengingatkan bahwa menjalin persaudaraan sesama manusia adalah perintah dari Allah SWT dan jika umat terpecah-belah niscaya Allah akan memberikan malapetaka kepada umat tersebut.

Upaya menciptakan umat yang bersatu dan saling tolong-menolong dicerminkan melalui ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada umat Islam seperti shalat berjamaah dan ibadah kurban saat Idul Adha.

“Adanya shalat berjamaah, shalat Id, dan penyembelihan kurban ditujukan untuk menumbuhkan rasa saling tolong menolong dan menjalin persatuan,” ujar AchmadSatori.

Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif HidayatullahJakarta itumengimbau masyarakat untuk tidak berbuat hal-hal yang dapat menciptakan perpecahan seperti membunuh, berkata dusta, dan membicarakan hal buruk tentang orang lain.

Pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha 1444 Hijriah di Jakarta Islamic Center, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dipimpin oleh Imam Abdullah Gercekyang

berkebangsaan Turki. Shalat Idul Adhadiadakan di area ConventionHalldan lapangan sekitar masjid.

Kepala Divisi Takmir Jakarta Islamic CenterHerlan Intanpuramengatakanarea Convention Hall dan lapangan sekitarnya yang dijadikan tempat berlangsungnya shalat Idul Adha di Jakarta Islamic Center dapat menampung jemaah mencapai total 10.000 orang.