RedaksiHarian – Gubernur Provinsi Riau Syamsuar meminta kepala sekolah SLTA/SMK untuk menyiapkan anak didik agar kelak bisa kuliah gratis di Jerman, salah satunya dengan menguasai Bahasa Jerman.
“Jika lulusan SLTA/SMKbisa menguasai Bahasa Jerman, kita akan mengusulkan nama mereka untuk dikirim ke Jerman, dan anak yang bersangkutan akan mendapatkan beasiswa dari Pemprov Riau,” kata Gubernur Riau Syamsuar di hadapan para kepala sekolah se-Riau, di Pekanbaru, Minggu.
Hal itu, kata dia, untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Selain lulusan SLTA/SMK yang bisa dikirim ke Jerman, kata dia, peluang juga terbuka untuk lulusan S1.
“Bapak bapak kepala sekolah sekalian harus mencermati apa saja persyaratan karena bapak dan ibu guru yang akan mempersiapkan nanti peserta didik yang akan dikirim ke Jerman,” kata Gubernur Syamsuar.
Lebih jauh ia menjelaskan pada 2030-2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi dan hal itu harus dimanfaatkan untuk mencetakmenyiapkan SDMberkualitas. “Jika kita tidak hati-hati dan tidak memberi perhatian terhadap kualitas anak-anak maka akan menjadi ancaman bagi negara,” katanya.
Pendiri Kampung Informasi Teknologi (IT)Junaidi Alpan mengatakan terdapat peluang yang sangat besar untuk berkembang bagi anak Riau yang ingin melanjutkan pendidikan di Jerman.
“Ada Program Ausbildung yaitu mahasiswa dapat kuliah dan bekerja dengan peluang mendapatkan insentif gaji mulai dari Rp15 juta hingga Rp30 juta. Di Jerman biaya pendidikan itu gratis, termasuk kedokteran yang terkenal mahal di Indonesia,” kata JunaidiAlpan.
Mahasiswa yang menerima beasiswa dan masuk ke Program Ausbildung tersebut adalah program paket antara kuliah dan bekerja. Prakteknya 5 hari kerja di Jerman dengan dua hari di kampus serta tiga hari di industri.
“Tercatat 320 jurusan pada Program Ausbildung dan tidak membutuhkan sertifikasi dalam proses pendaftaran karena di sana mahasiswa akan mendapatkan pelatihan dari awal,” katanya.