redaksiharian.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan hewan ternak untuk kurban di wilayah provinsi setempat dalam kondisi surplus.

“Saat ini ketersediaan sapi potong di Jatim tercatat sebanyak 1.003.700 ekor. Jumlah itu jauh melebihi proyeksi kebutuhan hewan kurban sapi untuk tahun 2023 yang terdata sebanyak 56.851 ekor. Sehingga Jatim mengalami surplus sapi potong sebesar 946.849 ekor,” kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Selasa.

Sedangkan untuk Kambing, total ketersediaannya di Jatim mencapai 729.600 ekor, melebihi jumlah kebutuhan hewan kurban yang terdata 211.951 ekor, sehingga surplus sebanyak 517.469 ekor.

Begitu juga dengan domba yang ketersediaannya di Jatim sebanyak277.000 ekor. Sedangkan kebutuhan untuk kurban 35.291 ekor, sehingga surplus 241.709 ekor dan untuk hewan kurban ternak kerbau ketersediaannya sebesar 4.250 ekor dengan kebutuhan 13 ekor sehingga surplus 4.237 ekor.

“Untuk Idul Adha tahun ini proyeksi kebutuhan hewan kurban Jatim sebanyak 483.859 ekor. Alhamdulillah, di Jatim semua dalam kondisi cukup. Bahkan surplus untuk sapi, kambing, domba maupun kerbau,” ujarnya.

Melihat kondisi hewan ternak yang surplus, Khofifah mengajak kepada provinsi dan daerah lain untuk membeli maupun mengakses dari Jatim yang terbukti sehat dan baik, serta sudah divaksin penyakit mulut dan kuku maupun “lumpy skin disease” (LSD).

Terlebih, selama tiga bulan terakhir kasus PMK di Jatim sudah dinyatakan “zero” atau nol.

Tadi pagi, Gubernur Khofifah meninjau kondisi kesehatan hewan ternak dengan mengunjungi kandang milik H Juri di Dusun Pilanggot, Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Di kandang itu terdapat sebanyak 173 ekor sapi jenis limousine dan simental.

“Kunjungan ini untuk memastikan bahwa semua hewan kurban di sini sudah mendapatkan vaksin PMK maupun LSD, sehingga yang dijual kepada masyarakat dalam kondisi sehat dan baik serta layak konsumsi,” katanya.

Khofifah juga menjamin penyakit LSD pada hewan ternak di wilayah Jatim sekarang juga sedang gencar dilakukan vaksinasi.

“Ini menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa hewan kurban sapi , kambing , domba maupun kerbau di Jatim dalam keadaan sehat dan baik, serta layak dikonsumsi,” ucapnya.