redaksiharian.com – Seperti biasa, informasi soal smartphone Pixel yang datang tahun ini telah bocor selama beberapa bulan sebelum dirilis. Hari itu akhirnya tiba dan Pixel 6 dan Pixel 6 Pro baru telah resmi. Sayangnya, event peluncuran Google Pixel terbaru itu kurang begitu berkesan, karena orang-orang sudah mengetahui seperti apa smartphone baru itu.

Setidaknya, masih ada hal menarik lainnya, di mana sekarang kita dapat menguji smartphone sepenuhnya dan melihat bagaimana kinerjanya dengan SoC eksklusif baru ini, Tensor. Google mengadopsi “Cara Apple dalam event peluncuran” tahun ini dengan membagikan teaser fitur dan spesifikasi seri Pixel 6 tanpa menyelam jauh ke dalam detail teknis. Perusahaan mengumumkan harga bersamaan dengan rincian ketersediaan.

Spesifikasi

Seri Google Pixel 6 hadir dengan chip Tensor sebagai salah satu hal baru terbesarnya. Chip eksklusif baru itu diklaim memiliki kemampuan hingga 80 persen lebih cepat daripada Pixel 5 Snapdragon 765G SoC. Faktanya, chip baru tersebut merupakan chipset flagship, bukan mid-range seperti Snapdragon 765G. Kedua smartphone hadir dengan chipset Google Titan M2 yang akan memimpin dalam hal keamanan.

Pixel 6 menggunakan layar Full HD Plus OLED 6,4 inci dengan kecepatan refresh 90 Hz, sedangkan Pixel 6 Pro memiliki layar LTPO OLED 6,7 inci dengan kecepatan refresh variabel yang berkisar dari 10 Hz hingga 120 Hz. Layar pada model Pro melengkung. Kedua model memiliki lapisan Corning Gorilla Glass Victus.

Keduanya juga datang dengan Android 12 out of the box dan akan memenuhi syarat untuk banyak versi Android di masa mendatang. Perangkat ini bersertifikat IP68 untuk ketahanan air dan debu.

Salah satu yang menjadi sorotan seri Pixel 6 adalah, seperti biasa di bagian kamera. Google membagakan upaya mereka yang dilakukan dengan Google Pixel Cameras melalui algoritma aplikasi Kameranya.

Google juga akan membawa sejumlah peningkatan perangkat keras, yang akan menghasilkan gambar yang menawan. Kedua smartphone berbagi sensor kamera utama 50MP yang menawarkan 150% lebih banyak cahaya daripada smartphone Pixel lama. Kamera sekundernya adalah sensor ultrawide 12MP.

Model Pro memiliki sensor kamera telefoto 48MP eksklusif dengan 4x optical zoom dan 20x Super Res Zoom. Kamera ini mampu merekam video pada 4K dengan 60fps. Ada juga beberapa fitur kamera eksklusif seperti Magic Eraser, Motion Mode with Action Pan, dan opsi Long Exposure. Google juga melakukan pengembangan untuk kamera selfie dan model vanilla memiliki kamera depan 8 MP. Model Pro, di sisi lain, memiliki kamera depan 11,1MP.

Kapasitas baterai selalu menjadi aspek yang kurang menarik dalam rilis Google Pixel baru-baru ini. Pixel 6 memiliki baterai 4.600 mAh sedangkan model Pro memiliki baterai 5.000 mAh yang lebih besar. Kedua perangkat dilengkapi dengan pengisian cepat 30 W. Selain itu, kedua perangkat memiliki dukungan pengisian nirkabel dengan pengisian nirkabel 23W untuk Pro dan 21W untuk vanilla.

Harga dan Ketersediaan

Pixel 6 diluncurkan dalam dua konfigurasi. Smartphone vanilla tersedia dengan RAM 8GB sebagai standar. Varian 128GB berharga sekitar Rp8,4 jutaan. Sayangnya, tidak ada detail harga untuk varian 256GB saat ini. Perangkat ini hadir dalam pilihan warna Kinda Coral, Sorta Seafoam, dan Stormy Black.

Pixel 6 Pro hadir dalam tiga konfigurasi penyimpanan dan memiliki RAM 12GB sebagai standar. Ini secara resmi menempatkan Google di antara merek-merek yang menawarkan perangkat keras mutakhir dan itu sebenarnya adalah hal yang telah lama ditunggu. Android pada dasarnya belum benar-benar membutuhkan RAM sebesar 12GB, tetapi jika Pixel 6 Pro adalah flagship, sangat bagus untuk melihatnya datang dengan spesifikasi mutakhir.

Perangkat ini hadir dalam tiga varian penyimpanan agar sesuai dengan budget yang berbeda. Ada varian 128GB, 256GB, dan 512GB. Harganya Rp12,6 jutaan dan memang itu tidak murah, tetapi juga tidak lebih mahal dari smartphone premium lainnya. Perangkat ini tersedia dalam warna Cloudy White, Sorta Sunny, dan Stormy Black.

Smartphone baru itu akan mulai dijual mulai 28 Oktober. Dan negara yang akan lebih dulu mendapatkannya adalah Amerika Serikat, Inggris dan Jepang, kemudian menyusul negara lainnya.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.