redaksiharian.com – Google dan Samsung berkolaborasi untuk mengatasi sebuah “masalah” yang ada di sistem operasi Android .

Masalah dan gangguan tersebut terdapat pada fitur “restricted on foregrodund services and background work” atau jika diartikan fitur “pembatasan layanan aplikasi yang berjalan di latar belakang” di seluruh perangkat Android.

Google sendiri menggandeng sejumlah produsen smartphone Android untuk mengatasi ini. Dalam hal ini, Samsung menjadi produsen ponsel Android pertama yang setuju melakukan kolaborasi tersebut.

Bagi yang belum familier, sistem operasi yang digunakan di smartphone Android memiliki fitur untuk mematikan aktivitas aplikasi di latar belakang. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja perangkat dan menghemat daya baterai.

Aplikasi yang tidak lagi digunakan pengguna terkadang masih menjalankan aktivitas di latar belakang.

Hal inilah yang membuat perangkat mengonsumsi lebih banyak daya dan memori RAM. Kedua hal tersebut kerap kali disebut-sebut sebagai penyebab dari ponsel kerap lemot.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sistem operasi menyiasatinya dengan mematikan aktivitas aplikasi di latar belakang guna menghemat daya dan meningkatkan performa perangkat.

Akan tetapi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Android Central, Selasa (9/5/2023), muncul dampak lain akibat fitur tersebut.

Beberapa aplikasi yang membutuhkan akses menjalankan aktivitas di latar belakang, seperti sinkronisasi kontak, e-mail baru, atau notifikasi lainnya malah menjadi tidak optimal.

Misalnya aplikasi Gmail. Aplikasi tersebut tetap menjalankan aktivitas di latar belakang untuk memberikan update notifikasi e-mail terbaru.

Jika sistem dalam ponsel menonaktifkan aktivitas aplikasi di bawah layar, Gmail tidak dapat memberikan notifikasi terkini jika ada pesan baru.

Berdasarkan pernyataan resmi Google di blog resminya, Jumat (5/5/2023), hasil perbaikan ini akan diimplementasikan melalui API (Aplication Programming Interface) di Android 14 nanti. Samsung juga akan menerapkannya di OneUI 6 yang akan berbasis Android 14.

Google juga menyebut pihaknya bakal menggandeng perusahaan lainnya untuk memudahkan para pengembang membuat aplikasi yang dapat berjalan secara konsisten di berbagai perangkat Android.

“Salah satu tantangan yang kami dengar dari komunitas adalah pembatasan layanan layar depan dan aplikasi yang berjalan di latar belakang dapat mempersulit Anda (pengembang dan produsen smartphone) membuat aplikasi yang berbagai perangkat,” ujar Google.

Maka dari itu, Google berjanji bahwa perbaikan yang akan dibawa di sistem operasi Android 14 ini akan meminimalisasi pembatasan aktivitas aplikasi di latar belakang untuk memudahkan para pengembang dan menambah izin akses yang lebih spesifik.

Aturan ini disebut bakal memperjelas kapan sistem memperbolehkan aplikasi menjalankan aktivitas di bawah layar dan mematikan aktivitas di saat yang tidak diperlukan.

Toko aplikasi resmi Android, Google Play Store juga mengimplementasi beberapa regulasi baru terkait penggunaan fitur pembatasan aktivitas di latar belakang yang baru. Tujuannya, agar pengurangan pembatasan tersebut dapat dimanfaatkan secara tepat dan sesuai.