redaksiharian.com – Fitur notifikasi yang disediakan Google Chrome sejatinya ditujukan untuk membantu pengguna supaya bisa memperoleh informasi penting secepat mungkin. Sayangnya, cukup banyak website yang menyalahgunakan notifikasi.

Bukannya digunakan untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan pengguna, notifikasi justru dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan yang hanya memikirkan keuntungan diri sendiri tanpa mempedulikan kenyamanan pengguna.

Menurut Google, spam notifikasi termasuk salah satu keluhan yang sering disampaikan oleh pengguna Google Chrome. Sebagai respon atas semua keluhan tersebut, Google Chrome 84 direncanakan akan diberi fitur baru untuk memblokir notifikasi-notifikasi yang dianggap merugikan.

Ada dua permasalahan terkait notifikasi yang akan ditangani di Google Chrome versi 84. Yang pertama, website yang berusaha menipu atau memaksa pengguna untuk menyetujui permintaan notifikasi, misalnya dengan iming-iming berupa konten tertentu yang hanya bisa diunduh setelah pengguna mengijinkan website untuk menampilkan notifikasi, tapi setelah memberi ijin ternyata konten tersebut tidak bisa diunduh atau isinya tidak seperti yang dijanjikan.

Problem yang kedua adalah notifikasi itu sendiri. Contoh notifikasi yang merugikan adalah notifikasi yang memberitahu pengguna bahwa komputernya sudah terinfeksi malware sehingga harus mengunduh antivirus melalui link yang disediakan. Sudah bisa ditebak, software yang diklaim sebagai antivirus justru adalah software yang mengandung malware.

Contoh notifikasi lain yang juga sama berbahayanya adalah notifikasi yang memuat pemberitahuan bahwa password media sosial pengguna sudah bocor sehingga harus segera diganti. Di dalam notifikasi yang sama juga disediakan link yang mengarah ke sebuah halaman login palsu yang tampilannya sama persis dengan halaman login yang asli. Penipuan seperti ini dikenal sebagai phishing yang bertujuan untuk mencuri data login.

Ada jenis notifikasi lain yang tidak berbahaya tapi cukup mengganggu kenyamanan pengguna. Notifikasi-notifikasi yang demikian juga dimasukkan ke dalam kategori notifikasi yang perlu untuk diblokir.

Pemblokiran notifikasi berlaku secara otomatis pada setiap website yang sudah dilaporkan. Pemilik website yang dianggap melanggar akan diberitahu melalui email dan diberi kesempatan selama 30 hari untuk melakukan perbaikan.

Permintaan untuk peninjauan ulang bisa disampaikan pemilik website melalui Google Search Console. Setelah permintaan diajukan, Google akan meninjau ulang perbaikan tersebut untuk menilai apakah notifikasinya sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak.

Google Chrome 84 dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 14 Juli 2020. Yang perlu dicatat, versi tersebut direncanakan hanya untuk menangani permintaan-permintaan notifikasi yang muncul setelah pengguna memperbarui versi browser ke Google Chrome 84. Namun tidak tertutup kemungkinan akan ada fitur baru di masa mendatang untuk menangani permintaan-permintaan notifikasi yang sudah terlanjur disetujui oleh pengguna. [az/tn]

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA