Penggunaan listrik di Texas dan di beberapa negara bagian lain di Amerika Serikat kemungkinan akan menembus rekor tertinggi sepanjang masa dalam beberapa hari mendatang saat rumah dan bisnis menghidupkan pendingin ruangan mereka akibat gelombang panas berkepanjangan yang melanda AS, demikian perkiraan operator jaringan listrik regional di negara bagian itu pada Selasa (19/7).

Operator jaringan listrik itu sudah bersiap mengambil langkah awal untuk memastikan agar mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan.

The Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), yang mengoperasikan jaringan untuk lebih dari 26 juta pelanggan yang mewakili sekitar 90 persen beban listrik di negara bagian itu, pada Senin (18/7), mendapat izin dari regulator lingkungan negara bagian untuk memungkinkan pembangkit-pembangkit listriknya melebihi batas polusi udara yang diizinkan.

ERCOT minggu lalu memenuhi sebagian permintaan itu dengan menyerukan para pelanggan untuk menghemat energi dengan mengurangi pengguaan listrik.

Southwest Power Pool (SPP), yang mengoperasikan jaringan listrik bagi hampir 18 juta orang di 17 negara bagian – dari North Dakota hingga Texas – belum mengambil langkah sebesar ERCOT untuk mengontrol penggunaan.

Sebagaimana ERCOT, SPP telah meminta para pelanggannya untuk menangguhkan perawatan pada sebagian peralatan penting, seperti listrik dan pembangkit listrik, langkah yang biasanya dilakukan operator jaringan untuk memastikan ketersediaan sumber daya saat lonjakan permintaan.

Cuaca ekstrem mengingatkan kondisi sangat dingin pada Februari 2021 yang membuat jutaan warga Texas hidup tanpa listrik, air dan penghangat ruangan selama berhari-hari – di tengah badai – sementara ERCOT berjuang mencegah ambruknya jaringan mereka setelah sejumlah besar pembangkit listrik berhenti beroperasi.

AccuWeather memperkirakan suhu di Houston, kota terbesar di Texas, akan naik dari 37,2 derajat Celsius pada Selasa (19/7) menjadi 37,7 derajat Celsius pada Rabu (20/7) dan Kamis (21/7). Keniakan tersebut jauh lebih tinggi dibanding suhu rata-rata 34 derajat Celsius yang tercatat pada sepanjang tahun ini.

ERCOT mengatakan penggunaan daya hingga 79.039 megawatt (MW) pada Senin telah melampaui penggunaan tertinggi sepanjang masa sebelumnya, yaitu 78.419 MW pada 12 Juli lalu. Penggunaan daya diperkirakan akan mencapai 80.318 MW pada Selasa dan 81.480 MW pada Rabu. [em/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.