Pemerintahan Presiden Joe Biden meminta para warga Amerika Serikat untuk kembali berhati-hati terhadap penyebaran COVID-19, menekankan pentingnya mendapatkan suntikan penguat atau booster bagi mereka yang memenuhi syarat dan penggunaan masker di dalam ruangan di tengah keberadaan dua varian baru yang sangat mudah menular yang dengan cepat menyebar di seluruh negeri.
Varian baru, berlabel BA.4 dan BA.5, adalah cabang dari virus omicron yang menyebabkan hampir semua penyebaran virus di AS dan bahkan lebih menular daripada pendahulunya. Dokter Gedung Putih menekankan pentingnya mendapatkan dosis booster, termasuk bagi warga yang baru saja terinfeksi oleh virus tersebut.
“Saat ini, banyak orang Amerika yang kurang divaksinasi, artinya mereka tidak mengetahui informasi terbaru tentang vaksin COVID-19 mereka,” kata Dr. Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). “Dengan terus memperbarui status vaksin COVID-19 Anda akan memberikan perlindungan terbaik terhadap dampak parah (dari virus tersebut).”
Walensky mengatakan AS telah mengalami peningkatan dalam jumlah rawat inap karena COVID-19 sebanyak dua kali lipat sejak April. Hal tersebut mencerminkan penyebaran subvarian baru, meskipun kematian tetap stabil pada kisaran angka sekitar 300 korban per hari.
Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di AS, mengatakan meskipun varian baru mengkhawatirkan, dengan booster, masker dalam ruangan, dan perawatan, AS memiliki peralatan untuk mencegah varian baru tersebut agar tidak mengganggu.
“Kita seharusnya tidak membiarkan (kemunculan varian baru) itu mengganggu hidup kita,” katanya, “tetapi kita tidak bisa menyangkal bahwa itu adalah kenyataan yang harus kita hadapi.”
Ia menambahkan meskipun seseorang baru saja menderita COVID-19, mereka tetap harus mendapatkan booster.
“Imunitas berkurang, jadi sangat penting untuk tetap up to date dengan vaksin COVID 19,” katanya.
Menurut CDC, semua orang Amerika Serikat berusia 5 tahun ke atas harus mendapatkan booster lima bulan setelah suntikan awal dan mereka yang berusia 50 dan lebih tua – atau yang mengalami gangguan kekebalan – harus mendapatkan booster kedua empat bulan setelah yang pertama.
Menurut CDC, puluhan juta orang Amerika yang memenuhi syarat belum menerima booster pertama mereka, dan dari mereka yang berusia lebih dari 50 tahun yang mendapatkan booster pertama, hanya sekitar 28 persen yang telah menerima booster kedua. [my/jm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.