RedaksiHarian – Luis Castro menemukan momen dirinya melihat Cristiano Ronaldo sebagai manusia biasa.
Selama ini, Cristiano Ronaldo akrab dengan sebutan alien karena kemampuan olah bolanya.
Megabintang asal Portugal tersebut memiliki kemampuan di atas rata-rata pemain lainnya.
Untuk itu, Ronaldo sering dinilai dengan standar yang berbeda dari pemain kebanyakan.
Status alien membuat pemain berusia 38 tahun tersebut dipandang istimewa.
Akan tetapi, Ronaldo jadi harus siap dengan beban mental yang lebih berat dengan status tersebut.
Saat sang megabintang tidak mendapat hasil yang bagus, ia harus siap menerima kritik lebih pedas.
Hal ini dialami oleh Ronaldo saat melakoni Piala Dunia 2022 bersama timnas Portugal.
Timnas Portugal saat itu hanya bisa mencapai babak perempat final dan kegagalan CR7 menjadi sorotan besar.
Luis Castro yang kini menangani Ronaldo di Al Nassr pun membela pemainnya.
“Orang melihat seorang protagonis dan lupa memperlakukannya seperti manusia,” ucap sang pelatih menambahkan.
CR7 memang menyentuh titik terendahnya pada akhir 2022, baik di level klub maupun tim nasional.
Ia terbang ke Qatar untuk mengikuti Piala Dunia 2022 setelah bermasalah dengan Manchester United.
Pencapaian bersama timnas Portugal tidak cukup untuk menutupi kekecewaan Ronaldo di level klub.
Sang megabintang pun disebut telah kekurangan tajinya sebagai pesepak bola top.
Kepindahan Ronaldo ke Liga Arab Saudi akhirnya hanya dipandang sebelah mata.
Namun, momen tersebut justru menjadi titik balik sang penyerang mendapatkan kekuatannya kembali.
Ronaldo mencetak 54 gol sepanjang 2023, terbanyak di antara pemain lainnya.
Para pemain bintang di Benua Eropa justru berbalik mengikuti Ronaldo ke Arab Saudi.
Luis Castro pun menjadi bagian penting dari kebangkitan karier anak asuhannya.
Bagi Castro, kegagalan singkat Ronaldo tetap tidak menodai rekornya seumur hidup.