redaksiharian.com – Ketiga Calon Presiden (Capres) Pemilihan Presiden 2024 yaitu, Ganjar Pranowo, Anies Rasyid Baswedan, dan Prabowo Subianto memiliki kekayaan di atas Rp 10 miliar, salah satunya bahkan mencapai Rp 2 triliun. Namun siapakah yang memiliki aset investasi terbanyak?

Dalam perencanaan keuangan, aset investasi didefinisikan sebagai aset yang nilainya akan terus bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu.

Selain itu, aset investasi juga sanggup menghasilkan pendapatan pasif bagi pemiliknya.

Kedua hal di atas tentu berkontribusi pada peningkatan kekayaan pemilik aset itu di masa depan.

Adapun aset yang dimaksud apalagi kalau bukan properti (tanah dan bangunan), surat berharga (efek di bursa saham dan kepemilikan perusahaan), lantas apa kabar dengan harta bergerak lainnya?

Melansir informasi di situs e-lhkpn, adapun harta yang tergolong sebagai harta bergerak lainnya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), adalah perabotan rumah tangga, barang elektronik, perhiasan dan logam atau batu mulia.

Juga barang seni, antik, koleksi, persediaan (barang dagang, setengah jadi, hewan ternak), hingga barang hobi maupun konsumtif lain.

Bisa dikatakan bahwa tidak semua barang yang tergolong di harta bergerak lainnya adalah aset investasi.

Begitu pula dengan kas atau setara kas lantaran aset yang satu ini merupakan aset lancar, yang tujuannya lebih diprioritaskan untuk kebutuhan jangka pendek.

Berdasarkan informasi di LHKPN terakhir, Ganjar Pranowo memiliki aset properti dengan nilai Rp 2,6 miliar tanpa ada surat berharga.

Dengan total kekayaan sebesar Rp 11,7 miliar, maka total aset investasi Ganjar setara dengan 22,2% dari total kekayaan.

Sementara itu, Anies Baswedan mengantongi aset properti dan surat berharga dengan jumlah Rp 14,7 miliar.

Dengan total kekayaan sebesar Rp 10,9 miliar, total aset investasi Anies seolah terlihat melebihi total kekayaan, namun hal itu semua terjadi karena adanya utang sebesar Rp 7,6 miliar yang dimiliki Anies.

Prabowo Subianto memiliki kekayaan terbesar yaitu Rp 2 triliun dengan total aset properti dan surat berharga senilai Rp 1,97 triliun atau setara dengan 98% dari total kekayaannya.

Seperti yang dijelaskan di atas, semakin banyak aset investasi maka semakin besar kemampuan seseorang untuk menggandakan kekayaan di masa depan.

Sangat disarankan bagi seseorang untuk memiliki aset investasi dengan nilai di atas 50% dari total kekayaan bersihnya.

Namun ketahui pulalah bahwa aset lancar juga memiliki kedudukan yang cukup penting dalam perencanaan keuangan. Karena dalam aset lancar, terdapat pula komponen berupa tabungan dana darurat.

Pembelian aset investasi juga sebaiknya dilakukan saat seseorang sudah memiliki aset lancar dalam batas yang ideal, serta proteksi finansial dalam bentuk jaminan kesehatan yang cukup memadai.