Foto-foto satelit yang dilansir pada Kamis (11/8) menunjukkan kehancuran di sebuah pangkalan udara Rusia di Krimea, yang dihantam beberapa hari sebelumnya dalam serangan yang menunjukkan Kyiv mungkin telah mendapatkan kemampuan serangan jarak jauh baru yang berpotensi mengubah arah perang.

Foto-foto yang dirilis perusahaan satelit independen Planet Labs menunjukkan tiga lubang yang hampir sama persis di bangunan-bangunan di pangkalan udara Saki Rusia. Pangkalan itu, di pesisir barat daya Krimea, rusak parah akibat terbakar dengan setidaknya delapan pesawat tempur yang hancur terlihat dengan jelas.

Rusia telah membantah pesawat itu rusak dan mengatakan ledakan yang tampak di pangkalan itu pada hari Selasa terjadi tanpa disengaja.

Citra satelit Planet Labs PBC menunjukkan Pangkalan Udara Saki sebelum ledakan, Selasa, 9 Agustus 2022, di Semenanjung Krimea. (Foto: Planet Labs PBC via AP)

Citra satelit Planet Labs PBC menunjukkan Pangkalan Udara Saki sebelum ledakan, Selasa, 9 Agustus 2022, di Semenanjung Krimea. (Foto: Planet Labs PBC via AP)

Ukraina belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu atau mengatakan bagaimana persisnya serangan itu dilancarkan.

“Secara resmi, kami tidak mengukuhkan atau membantah apa pun; ada banyak skenario atas apa yang mungkin terjadi…harap diingat bahwa ada beberapa pusat ledakan pada waktu yang sama persis,” kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pesan kepada Reuters.

Para pakar militer Barat mengatakan skala kerusakan dan ketepatan serangan menunjukkan kemampuan baru yang kuat yang berpotensi memiliki dampak penting.

Rusia, yang mencaplok Krimea pada 2014, menggunakan semenanjung itu sebagai pangkalan bagi armada Laut Hitamnya dan sebagai jalur pasokan utama untuk pasukan invasinya yang menduduki Ukraina Selatan, di mana Kyiv sedang merencanakan ofensif balasan dalam beberapa pekan mendatang.

“Saya bukan analis intel, tapi ini terlihat tidak baik,” kata Mark Herling, mantan komandan pasukan darat AS di Eropa, di Twitter, mengaitkannya dengan foto kehancuran di pangkalan Rusia.

“Saya analis. Ini bagus sekali,” balas rekannya purnawirawan jenderal bintang empat Michael Hayden, mantan direktur CIA dan Badan Keamanan Nasional.

Bagaimana serangan itu persisnya dilakukan masih menjadi misteri. Beberapa pejabat Ukraina dikutip mengatakan bahwa itu mungkin sabotase yang dilakukan oleh penyusup. Namun, lubang yang nyaris sama persis dan ledakan simultan tampaknya menunjukkan bahwa tempat itu dihantam senjata jarak jauh baru, yang mampu menghindari pertahanan Rusia.

Pangkalan itu jauh di luar jangkauan roket canggih yang diakui negara-negara Barat telah dikirim ke Ukraina sejauh ini, tetapi ada di dalam jangkauan senjata yang lebih kuat yang diminta Kyiv. Ukraina sendiri juga memiliki rudal darat ke kapal yang secara teoritis dapat digunakan untuk menghantam target-target di darat. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.