redaksiharian.com – Setelah berjuang melawan virus Covid-19, Indonesia akhirnya berhasil memproduksi vaksin sendiri, yakni IndoVac.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun telah mengesahkan peluncuran vaksin COVID-19 IndoVac produksi PT Bio Farma. Vaksin COVID-19 produksi dalam negeri ini sebelumnya sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk penggunaan vaksinasi primer dosis satu dan dua.

Berikut adalah fakta-fakta terkait vaksin Covid IndoVac yang dirangkum CNBC Indonesia.

1. Dikembangkan oleh PT Bio Farma

Vaksin IndoVac dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat. Selain vaksin Covid, Bio Farma juga memproduksi hingga tiga miliar dosis vaksin jenis lain dalam setahun dan telah diekspor ke 153 negara.

2. Vaksin pertama buatan dalam negeri

IndoVac diproduksi secara lokal di dalam negeri dari proses hulu hingga hilir. Ini juga merupakan vaksin Covid-19 pertama yang merupakan produk dalam negeri yang mendapatkan EUA.

3. Dosis vaksin IndoVac

Vaksin buatan dalam negeri ini rencananya akan dipakai dalam vaksinasi primer yang diberikan dalam 2 dosis suntikan dengan interval selama 28 hari.

Adapun efikasi vaksin Indovac mengacu pada hasil uji imuno bridging pada uji klinik fase 3 yang menunjukkan antibodi netralisasi vaksin yang non-inferior dengan vaksin protein sub unit pembanding (92,5 persen vs 87,09 persen). IndoVac bisa digunakan untuk individu berusia 18 tahun ke atas.

5. Efek samping

Dalam uji klinis, vaksin Indovac pada umumnya dilaporkan memiliki efek samping ringan. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah nyeri lokal dan nyeri otot (myalgia) yang kemunculannya sebanding dengan efek samping pada pengggunaan vaksin rekombinian protein sub unit pembanding yang sudah lebih dulu mendapatkan EUA.

6. Halal

Vaksin Indovac yang sudah diterbitkan EUA-nya oleh BPOM, sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

7. Produksi 20 juta dosis

Dalam tahap awal, Bio Farma diprakirakan akan memproduksi maksimal 20 juta dosis IndoVac. Lalu, jumlah ini disebut akan naik menjadi 40 juta dosis per tahun pada 2023 seiring penambahan fasilitas produksi. Selanjutnya, kapasitas produksi diproyeksikan naik menjadi 100 juta dosis per 2024, mengikuti kebutuhan dan permintaan.