RedaksiHarian – Yeum Hye-seon dkk mendarat dengan selamat saat kembali ke negara asalnya pada Senin (22/4/2024) pagi waktu Korea Selatan.
Red Sparks menjalani beberapa rangkaian kegiatan di Tanah Air hingga puncaknya adalah pertandingan persahabatan kontra tim Indonesia All Star.
Para pemain hingga ofisial tim Red Sparks benar-benar merasakan kehangatan dan antusiasme dari fan bola voli di Indonesia.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin merasa terharu dengan apa yang mereka dapatkan selama di Indonesia.
Pelatih berusia 43 tahun itu tak menyangka timnya begitu dicintai di negara lain.
“Saya rasa ini adalah salah satu contoh terbaik dari praktik terbaik Asia Quarter,” ujar Ko Hee-jin kepada TheSportsTimes.
“Kami merasakan sendiri betapa Mega sangat dicintai di Indonesia, dan sungguh luar biasa melihat betapa tim kami juga dicintai di negara lain,” ujarnya dengan penuh kekaguman.
“Dari pengalaman saya sendiri, saya menyadari besarnya perhatian yang diberikan kepada sebuah klub merupakan hal yang tidak biasa dalam olahraga profesional.”
Selanjutnya, Ko Hee-jin memuji fasilitas yang didapat saat di Indonesia dengan mengatakan bahwa timnya dijamu dengan baik.
“Tak perlu diragukan lagi, gym-nya sangat bagus, tetapi yang lebih penting dari gym adalah dukungan dari para penggemar, kata Ko Hee-jin.
“Fakta bahwa mereka menunjukkan lebih banyak cinta dan dukungan kepada kami daripada kepada Indonesia All-Stars membuat saya berpikir, ‘Ini mimpi atau kenyataan?'”
“Sebagai pelatih, saya merasakan hal tersebut, tetapi para pemain juga merasakannya.”
“Saya pikir kami harus banyak memikirkan bagaimana cara membalas dukungan ini di masa depan,” ujarnya.
Adapun hal yang paling membekas bagi pelatih Red Sparks pada pertandingan ekshibisi adalah kolaborasi yang dapat membuahkan pertunjukan yang menghibur.
Gimik dimulai ketika Megawati Hangestri Pertiwi dan Yeum Hye-seon bergabung ke skuad Indonesia All Star pada set ketiga.
Tak hanya itu, pertukaran pelatih juga dilakukan saat Ko Hee-jin memimpin Indonesia All Star, sedangkan Coach Pedro Lilipaly menjadi pelatih kepala Red Sparks.
“Kami memiliki banyak pengalaman di KOVO All-Star Game,” kata Ko Hee-jin dengan senyumannya yang khas.
“Dalam pertemuan sebelum pertandingan, kami berjanji bahwa kami akan menggunakan semua pengalaman kami, menang atau kalah, untuk menghibur para penggemar yang datang ke pertandingan.”
“Saya rasa para pemain kami melakukan pekerjaan yang baik dalam hal itu, dan lawan kami, Pedro (Lilipaly) mengerti dan merespon.”
“Jadi ini adalah cara yang baik untuk mengakhiri festival ini,” tutur Ko Hee-jin.
Setelah ini, para pemain Red Sparks akan diliburkan selama lima minggu, sementara tim kepelatihan akan disibukkan dalam perburuan pemain asing.
“Seperti yang telah dijanjikan kepada para pemain, kami akan memiliki waktu istirahat selama lima minggu. Para pemain akan beristirahat,” kata Ko.
“Dan staf pelatih akan fokus pada kuota seleksi Asia dan pemilihan pemain asing,” ujar Ko Hee-jin.