redaksiharian.com – Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti video yang merekam aksi dua orang melempar hidup ke danau berisi buaya. Video tersebut viral dan menjadi perbincangan publik.

Para pelaku pelempar anjing tersebut disebut-sebut bekerja di perusahaan subkontraktor Pertamina .

“Saya pribadi pecinta binatang, saya sangat terkecut dan dan marah ketika perlakukan kepada binatang termasuk yang di berita,” kata Erick Thohir dikutip melalui akun resmi Instagramnya @erickthohir, Sabtu (17/6/2023).

Erick mengatakan, para pelaku pelempar anjing tersebut bukan karyawan Pertamina, melainkan kontraktor di Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia pun meminta para pelaku mendapatkan tindakan yang tegas atas perbuatannya.

“Saya instruksikan direksi Pertamina mengambil tindakan tegas, tindakan setegas-tegasnya karena ini ada undang-undang perlindungan binatang. Mohon maaf sampai ketawa-ketawa itu biadab,” ujarnya.

“Individu atau perusahaan yang saya cek itu bukan Pertamina tetapi kontraktor yang ada di Nunukan. Saya minta ambil tindakan tegas karena ini suatu yang biadab,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, video yang merekam aksi dua orang melempar seekor anjing hidup ke sebuah danau berisi buaya, viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ahsforindonesia, Jumat (16/6/2023).

Unggahan menyebutkan, lokasi kejadian berada di Kalimantan Utara (Kaltara), tepatnya di Sembakung, Kabupaten Nunukan.

Pengunggah juga menuliskan, ketiga pelaku yang diduga bekerja di bawah Pertamina akan dipanggil menghadap Direktur Utama (Dirut) Pertamina.

“PAGI INI (JUMAT) MEREKA BERTIGA AKAN DIPANGGIL MENGHADAP DIRUT PERTAMINA ,” tulisnya.

Di sisi lain, unggahan Instagram @doniherdaru menyebutkan, tiga pelaku bekerja pada divisi transport/crane di PT JML, Sembakung.

“Mereka sudah dapat panggilan, nanti pagi menghadap Pertamina,” tulis akun tersebut, Jumat.

Corporate Secretary Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan.

“Tim kami di Kalimantan sedang melakukan pemeriksaan,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Terpisah, Manager Communication Relations & CID Regional 3 PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menyampaikan keprihatinan yang mendalam akan peristiwa dalam video.

Pihaknya pun sama sekali tidak membenarkan perilaku penganiayaan hewan tersebut. Namun, Dony juga menegaskan bahwa para pelaku seperti dalam video tersebut tak terdaftar sebagai pekerja di Pertamina.

“Para pelaku bukan pekerja di perusahaan kami dan kejadian tersebut tidak berada di wilayah operasi perusahaan,” terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Dia melanjutkan, informasi yang menyebut Pertamina akan memanggil pelaku juga tidak diketahui lantaran mereka bukan karyawan perusahaan pelat merah ini.

Meski demikian, pihaknya tetap mendorong perusahaan tempat para pelaku bekerja untuk mengambil alih langkah yang diperlukan.

Langkah tersebut, termasuk meminta para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami akan terus menjalankan komitmen untuk melindungi keselamatan manusia dan lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis perusahaan,” kata Dony.