redaksiharian.com – Engine brake merupakan istilah pengereman pada mobil yang dilakukan oleh mesin pada suatu kendaraan.
Bila pada awalnya mobil melaju karena digerakkan oleh gaya putar mesin, ini sebaliknya, bahwa mesin juga bisa menjadi penghambat untuk memperlambat laju mobil.
Nah, berhubung transmisi matik dan manual memiliki komponen penghubung putaran mesin yang berbeda, maka karakter engine brake yang ada pada masing-masing tidak sama. Lantas, apa bedanya engine brake pada mobil matik dan manual?
Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jamaludin mengatakan karakter engine brake pada mobil matik dan manual memang tidak sama.
“Memang benar engine brake bisa dilakukan dengan posisi tuas matik di 1 atau L, secara teori semakin kecil pemilihan tingkat kecepatan, maka akan semakin besar efek engine brake yang terjadi, hanya saja efek engine brake yang dirasakan akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan transmisi manual,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).
Dia mengatakan hal itu bisa terjadi lantaran terdapat perbedaan pada komponen transmisi yang terpasang pada transmisi matik dan manual.
“Mobil matik menggunakan torque converter, berbeda dengan mobil manual yang menggunakan kopling kering, sehingga pada mobil matik akan terdapat selip yang membuat engine brake tidak sama besar dengan mobil manual,” ucap Jamal.
Meski tidak seoptimal pada mobil manual, engine brake pada mobil matik justru bisa disetel, apakah mau dibikin ada atau tidak ada sama sekali.
“Pada transmisi otomatis, efek engine brake dapat diatur menggunakan scanner, kuat, normal atau tidak ada engine brake sama sekali, tapi ya memang tidak sama persis dengan engine brake di mobil manual,” ucap Jamal.
Tapi, pengaturan engine brake ini tidak boleh sembarangan. Menurut Jamal, sebaiknya penyetelan dilakukan sesuai dengan saran pabrikan.
“Jika terlalu responsif, maka akan mempercepat habisnya clutch, namun jika dibuat tidak ada sama sekali, akan berbahaya jika berkendara di jalanan basah ataupun berpasir karena hanya mengandalkan rem utama dalam mengurangi laju kendaraan,” ucap Jamal.
Meski demikian, Jamal mengatakan ada teknologi terbaru yang bisa melengkapi engine brake pada mobil matik.
“Beberapa model mobil sudah dilengkapi dengan Hill Descent Control (HDC) yang berperan memberikan daya pengereman yang lebih maksimal terutama pada saat jalan menurun, laju mobil bisa dibikin melambat tidak lebih dari 10 Km per jam, sehingga keselamatan lebih terjamin,” ucap Jamal.
Jadi, karakter engine brake pada mobil matik tidak sebesar pada mobil manual ketika menggunakan gigi 1, akibatnya laju mobil matik saat melewati jalan menurun tidak bisa selambat mobil manual pada saat melakukan engine brake.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.