RedaksiHarian – Bastianini merespons hasrat Jorge Martin yang ingin merebut kursi Ducati miliknya pada tahun depan.
Hal tersebut ia buktikan lewat penampilan brilian saat melakukan overtake kontra Martin pada lap-lap terakhir seri MotoGP Americas 2024 di Circuit of The Americas (COTA), Minggu (14/4/2024) lalu.
Manuver itu cukup krusial karena merupakan pertartungan untuk memperebutkan posisi podium tiga.
Apes bagi Martin yang sempat memimpin balapan dan bertahan di baris depan, perlahan melambat.
Martin disalip oleh Bastianini pada dua lap terakhir, yang akhirnya berhasil merebut posisi tiga hingga balapan berakhir.
Kepiawaian La Bestia memanfaatkan celah Martin semakin mempertegas keinginan dia untuk bertahan di kursi Ducati.
Perebutan podium di Americas kemarin, mungkin saja bukan sekadar perbutan podium biasa.
Tetapi juga diselingi motivasi pembuktian tentang siapa yang lebih layak berada di samping Francesco Bagnaia di bawah payung skuad Si Merah Borgo Panigale.
Sebab berkat keberhasilan menyalip Martin di COTA, Bastianini makin mendekatkan jarak dalam klasemen MotoGP 2024, berada di peringkat dua dengan 59 poin di bawah Martin yang mengantongi 80 poin.
“Sedangkan tahun ini terasa berbeda. Tes pramusim pertama bagus, saya terbiasa dengan motornya di tes Malaysia dan Qatar. Sekarang juga punya basic yang solid dan konsisten.”
“Saya berasumsi, bahwa saya akan mampu terus berjuang untuk posisi teratas di masa depan,” tandasnya percaya diri.
Salah satu yang berbeda dari Bastianini adalah menejemen ban dan cara dia keluar dari jebakan slipstream saat berada di tengah rombongan.
“Dalam situasi ni, saya mengingatkan diri saya untuk tetap tenang. Saya adalah salah satu dari sedikit pembalap yang pakai ban belakang lunak. Jadi saya harus mengatur usia ban dan hanya akan menekan saat sudah memasuki 7 atau 8 lap terakhir,” jealsnya.
“Saat berkelompok, selalu keluar dari slipstream motor di depan dan berusaha memberikan udara segar pada ban depan,” ujar Bastianini.