redaksiharian.com – Emiten manufaktur plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) belum menyampaikan laporan keuangan tahunan 2022. Emiten milik ‘Sang Naga’ Sugianto Kusuma itu melaporkan adanya kendala dalam penyanpaian laporan keuangan tahunan tahun 2022 yang berbasis XBRL.

“Terdapat kendala dalam penyampain laporan keuangan tahun buku 2022 yang berbasis XBRL. Validasi telah dilakukan hingga 7 kali dan masih terdapat error dengan khasus yang sama,” ujar Direktur Utama PDPP Kennie Angesty dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (29/3/2023).

Meskipun begitu, Kennie menyampaikan bahwa tidak ada dampak operasional terhadap perusahaan dalam hal ini. Namun, penyampaian laporan keuangan tahunan 2022 PDPP menjadi tertunda dari yang perusahaan sudah rencanakan.

Merujuk laman resmi BEI, XBRL adalah sebuah bahasa komunikasi elektronik yang secara universal digunakan untuk transmisi dan pertukaran informasi bisnis yang menyempurnakan proses persiapan, analisis, dan akurasi untuk berbagai pihak yang menyediakan dan menggunakan informasi bisnis.

Mengutip laman resminya, Primadaya Plastisindo adalah perusahaan manufaktur lokal Indonesia, yang bergerak dalam bidang injeksi plastik, khusus dalam kemasan plastik, dalam bentuk Jug PC, Preform PET, Botol PET, Straw PP, Tutup Jug HDPE, Jeriken HDPE, Tutup Botol PP, dan Tisu Sanitasi Jug & Tangan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005, dengan kantor pusat di Tangerang, Banten, sekarang telah memperluas operasinya

Seperti diketahui, Sugianto Kusuma alias Aguan, Pendiri Agung Sedayu Group berkomitmen menjadi investor strategis PDPP. Aguan yang merupakan pemilik Agung Sedayu Group juga menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Pada 23 November 2022, ia membeli sebanyak 12,5 juta lembar saham di harga Rp 214 per saham. Sehingga total kepemilikan saham Aguan di PDPP sebanyak 125 juta lembar saham.