redaksiharian.com – Perusahaan properti koleksi Lo Kheng Hong yaitu PT Intiland Development Tbk (kode saham : DILD) akan fokus memperkuat arus kas (cash flow) pada tahun ini.
“Kita belum bisa membagikan dividen, karena kita masih memperkuat kita punya cash flow (arus kas) kita tahun ini,” ujar Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono dalam konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Intiland Tower, Jakarta, Rabu.
Archied menjelaskan perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,54 triliun pada kuartal I-2023, atau meningkat 174,3 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp562,5 miliar pada kuartal I-2022.
Pendapatan dari segmen pengembangan tercatat sebesar Rp1,36 triliun pada kuartal I-2023, atau melonjak 246,5 persen (yoy) dibandingkan sebelumnya sebesar Rp393,4 miliar pada kuartal I- 2022.
Pendapatan dari segmen pengembangan berkontribusi 88,3 persen dari total pendapatan perseroan, yang diperoleh dari lini bisnis mixed-use & high rise, kawasan perumahan, dan kawasan industri.
Lini bisnis mixed-use & high rise mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,18 triliun, atau berkontribusi 76,8 persen, lini bisnis pengembangan kawasan perumahan sebesar Rp134,1 miliar atau berkontribusi 8,7 persen (yoy), serta lini bisnis kawasan industri sebesar Rp43,4 miliar atau berkontribusi 2,8 persen dari total pendapatan perseroan.
Selain itu, pendapatan dari segmen berkelanjutan (recurring income) tercatat Rp180 miliar pada kuartal I-2023, atau berkontribusi sebesar 11,7 persen dari total pendapatan perseroan, yang diperoleh dari lini bisnis properti investasi.
Lini bisnis properti investasi mencatatkan pendapatan sebesar Rp180 miliar atau 11,7 persen dari total pendapatan perseroan.
Lo Kheng Hong tercatat mengoleksi saham PT Intiland Development Tbk sebanyak 686,41 juta lembar saham atau sebesar 6,62 persen dari total saham DILD yang beredar.
Adapun, Lo Kheng Hong pertama kali muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD dengan porsi kepemilikan terbesar pada tahun lalu, tepatnya 12 Agustus 2022.
Archied menyampaikan pertumbuhan pendapatan usaha merupakan pencapaian yang cukup baik di tengah kondisi dan tantangan di sektor properti nasional, yang mana perseroan terus berupaya menjaga tren pertumbuhan melalui pengembangan dari proyek-proyek berjalan maupun melalui proyek baru.
Dia menjelaskan peningkatan pendapatan usaha tersebut telah mendorong meningkatnya kinerja profitabilitas perseroan, yang mana laba usaha dan laba tahun berjalan meningkat 407,5 persen (yoy) dan 492,9 persen (yoy) yaitu secara berurutan masing-masing Rp663,9 miliar dan Rp391,7 miliar.