redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Elon Musk melontarkan kritikan yang sangat tajam kepada Nikola Motors di mana menyebut mereka telah melakukan sebuah kebodohan, terkait teknologi energi Hidrogen. Memang hampir semua orang setuju jika Elon adalah seorang jenius, dan kritikan itu tentunya memiliki dasar yang sangat kuat.

Elon Musk telah mendirikan Tesla dengan penuh perjuangan dari titik 0. Sebuah perusahaan yang membuat kendaraan paling inovatif di dunia saat ini. Dan ketika tidak sibuk dengan Tesla, Musk punya usaha sampingan menerbangkan roket canggih ke ruang angkasa bersama SpaceX.

Jadi cemoohan yang menyebut Nikola Motors sebagai perusahaan bodoh, benar-benar dialamatkan Musk dengan berbagai pertimbangan. Adapun permasalahan yang sedang dibahas Musk di sini adalah ide dari Nikola Motors yang hendak menggunakan energi Hidrogen sebagai bahan bakar utama kendaraan.

Selama ini hidrogen merupakan material yang bisa dengan mudah ditemukan di sekitar kita. Bahkan sudah digunakan sebagai material utama pembuatan bahan bakar. NASA sendiri sejak tahun 1950 an telah menggunakan energi hidrogen untuk menerbangkan roket mereka ke ruang angkasa.

Namun bagi Elon Musk, penggunaan energi Hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan adalah tindakan yang sangat tidak efektif. Dirinya pun membandingkan dengan kemampuan energi listrik yang bisa dengan mudah disimpan secara efisien dalam sebuah baterai.

Memang sebelum teknologi yang ada pada Tesla besutan Elon Musk lahir, pada sekitar tahun 2017 energi Hidrogen sangat populer. Saat itu energi Hidrogen menjadi bahan bakar kendaraan listrik dan digadang-gadang sebagai inovasi paling mutakhir sepanjang sejarah.

Teknologi Energi Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Kendaraan

Akan tetapi ketika teknologi Tesla diperkenalkan Elon Musk, pasar meninggalkan begitu saja teknologi energi Hidrogen. Terbukti, banyak perusahaan pengembang energi Hidrogen yang langsung mengalami kebangkrutan. Dan menurut Elon Musk, langkah yang dilakukan Nikola Motors seperti mengulangi kesalahan yang serupa.

Sementara Nikola Motors tetap bersikukuh untuk terus mengembangkan teknologi energi Hidrogen pada kendaraan buatan mereka. Bahkan beberapa waktu yang lalu, nilai sahamnya melonjak cukup drastis hingga 500 persen saat pertama kali melakukan IPO.

Meski dianggap mencoba mengulangi kesalahan sejumlah perusahaan yang mengembangkan energi Hidrogen sebelumnya, Nikola Motors tetap yakin akan strategi mereka. Salah satu alasan utamanya adalah masalah lingkungan. Pihaknya menilai energi Hidrogen jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan material bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.

Sejumlah pakar lingkungan pun setuju dan berada pada gerbong penggunaan energi Hidrogen sebagai pengganti bahan bakar fosil. Mereka menyebut energi Hidrogen adalah yang paling bersih di antara yang lainnya. Bahan bakar energi Hidrogen tidak menghasilkan gas pembuangan yang bersifat polutan. Hanya berupa air dan juga panas.

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.