redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan siang hari ini didukung oleh kekhawatiran potensi gangguan di negara-negara produsen meskipun prospek permintaan global masih lemah.

Pada Kamis (8/9/2022) pukul 13:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$7.670,5 per ton, naik 0,63% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa negara akan berhenti mengekspor tembaga mentah, bauksit, dan timah untuk membantu negara melompati rantai nilai. Hal ini diungkapkan oleh Jokowi dalam pernyataan bahwa akibat pelarangan ekspor nikel mentah, Indonesia digugat ke organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO).

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia kemungkinan kalah akan gugatan WTO tersebut, namun ia menilai bahwa yang terpenting dengan melakukan penyetopan ekspor nikel mentah, Indonesia bisa mengubah tata kelola nikel di dalam negeri.

“Kelihatannya kita kalah (gugatan) tapi tidak apa-apa, industri kita akhirnya sudah jadi. Jadi kenapa takut? kalah tidak apa-apa syukur bisa menang,” terang Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonomi oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022).

“Di tahun 2021 ketika kita hilirisasi nikel, kita dapat US$ 20,9 miliar. Lompatannya, nilai tambah lompatannya 19 kali. Ini kalau mulai tarik lagi stop tembaga, timah dan nikel,” ungkap Joko Widodo.

Sementara itu para pekerja di tambang tembaga Escondida BHP yang luas di Cile utara memilih mogok atas apa yang mereka sebut sebagai amsalah keamanan.

Pemogokan akan mengakibatkan penghentian sebagian pekerjaan pada 12 dan 14 September selama 12 jam setiap hari, diikuti dengan penghentian kerja tanpa batas waktu hingga kesepakatan dengan BHP tercapai, kata serikat pekerja.

TIM RISET CNBC INDONESIA