redaksiharian.com – Sejak 2013, mantan anggota Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden, menjadi buronan pemerintah Amerika Serikat. Musababnya, ia membocorkan aksi penyadapan NSA terhadap warga AS di internet.

Sejak saat itu, Snowden memilih kabur dan hidup di bawah perlindungan suaka Rusia. Setelah 9 tahun berlalu, kini, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memberikan Edward Snowden kewarganegaraan Rusia.

Menurut laporan outlet media Reuters sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (28/9/2022), Putin telah menandatangani sebuah dekrit presiden pada Senin (26/9/2022), yang isinya menetapkan Snowden bersama 71 orang asing lainnya mendapat kewarganegaraan Rusia.

Pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, tidak mengonfirmasi soal Snowden yang mendapatkan kewarganegaraan Rusia. Namun, Kucherena mengungkapkan bahwa istri Snowden, Lindsay Mills, juga dalam proses mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia.

Melalui sebuah kicauan di akun Twitter pribadinya dengan handle @Snowden, Snowden secara tersirat membagikan kebahagiannya mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Snowden mengatakan bahwa kini ada sedikit stabilitas dalam kehidupannya.

“Setelah dua tahun menunggu dan hampir sepuluh tahun di pengasingan, sedikit stabilitas akan membuat perbedaan bagi keluarga saya. Saya berdoa untuk privasi bagi mereka—dan untuk kita semua,” twit @Snowden.

Twit itu merupakan balasan dari twit Snowden pada 2020 yang menyebutkan bahwa ia dan istrinya mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda AS-Rusia. Permohanan tersebut akhirnya terkabulkan setelah dua tahun penantian.

Dari buronan, dapat suaka, hingga jadi warga negara Rusia

Sebelum jadi buronan, Snowden merupakan salah satu dari sekitar 1000 orang administrator sistem NSA yang diizinkan menjelajahi sistem.

Sedangkan user lain, bahkan pemegang izin top secret sekalipun, tidak diperkenankan melihat semua dokumen rahasia.

Nuraninya terusik ketika mengetahui ketika hak privasi online warga negara AS terganggu. Akhirnya ia memutuskan menjadi whistleblower, pembelot negara.

Snowden mengeklaim bahwa NSA bersama rekanan intelijennya dari Inggris, melakukan penyadapan yang kelewat batas kepada publik.

Pasca membocorkan aksi penyadapan NSA terhadap warga AS di internet, paspor Snowden dicekal, dia menjadi buronan. Tanpa banyak berpikir, Snowden lari ke Rusia pada 23 Juni 2013.

Snowden lantas mendapat suaka dari pemerintah Rusia selama setahun, yang dapat diperpanjang secara berulang sampai 2020.

Selama itu pula, pihak berwenang AS mengincar Snowden dengan tuduhan kejahatan spionase dan pencurian properti rahasia milik pemerintah. Jika Pemerintah AS berhasil menangkap Snowden, maka dia terancam hukuman penjara minimal 30 tahun.

Namun, karena mendapatkan suaka, Snowden tidak diekstradisi dari Rusia ke AS untuk diadili. Musababnya, Rusia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.

Pada 2020, pemerintah Rusia akhirnya memberikan hak tinggal permanen untuk Snowden. Inilah yang membuka jalan bagi Snowden untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia.