redaksiharian.com – Anak perusahaan penyedia jaringan internet Indoninternet (Indonet), Edge DC, membangun data center kedua yang berlokasi di Jakarta. Data center atau pusat data bernama EDGE2 tersebut memiliki kapasitas mencapai 23 MW.
Edge DC sendiri sebelumnya sudah memiliki data center EDGE1 yang lokasinya tidak jauh dari pembangunan EDGE2.
Nantinya EDGE2 dan EDGE1 akan membentuk sebuah virtual campus, sehingga pelanggan juga dapat memanfaatkan densitas jaringan dan pusat pertukaran internet yang sudah tersedia di EDGE1.
“Peluang pertumbuhan di Asia Tenggara sangat besar, dan kehadiran kami di Indonesia memiliki peran penting dalam misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar-pasar yang tumbuh pesat ini,” ungkap CEO Digital Edge, Samuel Lee, melalui keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Minggu (11/9/2022).
Indonesia sendiri dipercaya sebagai pasar data center yang potensial.
Menurut Structure Research, pasar colocation di Jakarta akan tumbuh mencapai 938 juta dollar AS atau Rp 13,9 triliun pada 2027 dengan colocation hyperscale mencapai 72 persen dari keseluruhan. Adapun dan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) diperkirakan akan meningkat 34 persen dalam kurun waktu 5 tahun.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki setidaknya 450.000 perusahaan skala menengah-besar.
Sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia memiliki 107 bank umum nasional, 10 bank digital yang sudah beroperasi, dan 1.280 lembaga keuangan non-bank yang sebagian besar kantor pusat dan para pelanggan utamanya berada di sekitar pusat kawasan bisnis (CBD) Jakarta.
Nantinya EDGE2 ini akan menyediakan kapasitas data center yang sangat dibutuhkan di pusat kota Jakarta guna mendukung kebutuhan yang meningkat dari pada hyperscaler dan sektor keuangan Indonesia.
Data center baru tersebut akan menawarkan hingga 3.430 kabinet dan beban IT sebesar 23MW.
Kapasitas tersebut akan memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi dengan densitas tinggi dan daya besar dari implementasi hyperscale berbasis cloud, jaringan lokal dan internasional, serta para penyedia jasa keuangan.
“Fasilitas yang berkelanjutan ini juga akan melengkapi data center EDGE1 untuk terus menunjang kebutuhan bisnis klien kami dalam meningkatkan operasional digital mereka di Jakarta,” ungkap Stephanus Oscar, CEO Edge DC.
Data center ini juga dijanjikan sebagai pusat data yang hemat energi di Jakarta dengan memanfaatkan energi terbarukan. Data center EDGE2 juga dijanjikan memiliki emisi karbon yang rendah.
Proyek EDGE2 sendiri dibangun dekat dengan pusat teknologi dan finansial utama di Indonesia yang didukung banyak jalur serat optik dari berbagai penyedia layanan.
Sehingga pelanggan bisa mendapatkan konektivitas dengan latensi rendah.