RedaksiHarian – Megawati Hangestri Pertiwi mengungkapkan dirinya sempat mendapatkan komentar miring setelah terpilih untuk bermain di Liga Voli Korea 2023-2024.
Megawati Hangestri Pertiwi menjadi 1 dari 7 pemain yang lolos dalam draft pemain asing Asia yang digelar pertama kali di Liga Voli Korea.
Mega bergabung bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang mendapatkan urutan ketiga dalam pemilihan.
Sebenarnya Megawati bukan satu-satunya pemain Indonesia yang mengikuti “audisi”.
Dua pemain andalan timnas putri lainnya yakni Medi Yoku dan Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi juga diundang Federasi Voli Korea (KOVO) untuk berpartisipasi.
Medi Yoku bahkan sempat ikut terpilih bersama Mega dalam draft.
Pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia bergabung dengan GS Caltex Seoul KIXX walau kontraknya kemudian dibatalkan klub karena alasan taktik.
Dengan begitu, hanya Megawati yang menjadi pemain voli putri Indonesia pertama di Negeri Ginseng itu.
Megawati sendiri harus menghadapi keraguan. Rencana KOVO untuk menyediakan slot khusus bagi pemain asing dari Asia memang sempat menuai pro dan kontra.
Salah satu pelatih klub voli Korea yang tidak disebutkan namanya pun skeptis dengan dampak yang bisa dibawa pemain dari negeri tetangga.
“Kecuali beberapa pemain yang diharapkan terpilih di urutan atas, sepertinya tidak ada pemain yang bisa dipilih,” ujarnya dilansir dari XSportNews pada Oktober 2023.
Sorotan terhadap Megawati pun awalnya tertuju kepada penampilannya. Wajar, Megatron menjadi pemain berhijab pertama yang mentas di Liga Voli Korea.
Namun, hal-hal tersebut tak memengaruhinya.
Megawati mengatakannya lagi dalam konferensi pers pasca-pertandingan kontra Incheon Heungkuk Life Pink Spiders di Daejeon, Korea Selatan, Sabtu (24/2/2024).
“Di awal banyak yang ragu,” ucap Megawati dalam video yang dibagikan penerjemahnya di tim Red Sparks, Kim Yoo-sol, di kanal Youtube Solmangat.
“Tapi aku dari awal interview selalu bilang, aku ingin mempersembahkan yang terbaik apapun itu hasilnya.”
“Aku berusaha dan saya aku sampai di titik ini. Ah ingin nangis, kayak bangga saja,” ucap Mega sambil terharu.
Megawati mampu unjuk gigi dengan menjadi pemain inti di Red Sparks.
Walau sempat mengalami pasang-surut performa, atlet asal Jember itu kembali bersinar dengan ikut membawa Red Sparks kembali ke peringkat tiga besar.
Teranyar, Red Sparks mengalahkan favorit juara, Pink Spiders, untuk kedua kalinya dalam enam putaran yang sudah berjalan.
Pink Spiders sendiri diperkuat legenda voli Korea, Kim Yeon-koung, yang kebetulan juga pemain yang diidolakan Mega.
Adapun soal kenapa dirinya diragukan, Megawati maklum karena selama ini voli putri Indonesia kurang mendapatkan perhatian.
“Aku dari Indonesia, jarang disorot sama media-media, voli putri Indonesia sedikit sorotan jadi ketika aku dipilih kayak, ‘ah emang bisa main di Liga Voli Korea’,” kata Megawati.
“Tetapi dari itu aku punya motivasi, aku akan membuktikan ke kalian semua kalau aku bisa di sini,” ujarnya.
“Intinya terima kasih banget sama Red Sparks … sama semuanya yang sudah memilih aku dan percaya aku untuk main di sini.”
“Dan aku ingin membuktikan yang terbaik sampai akhir season ini dan mengukir sejarah pastinya,” tambahnya dengan yakin.
Megawati berpeluang menjadi bagian dari kesuksesan Red Sparks untuk mengakhiri kebuntuan selama tujuh tahun terakhir.
Juara Liga Voli Korea tiga kali tersebut belum pernah menembus babak playoff lagi sejak musim 2016-2017.
Dengan menempati peringkat ketiga dan unggul lebih dari tiga poin atas tim peringkat empat, Red Sparks menjaga kans untuk tampil dalam kompetisi musim semi di Korea.