redaksiharian.com – Elon Musk punya proyek ambisius bernama Starlink. Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan broadband dengan sederet pesawat ruang angkasa yang mengorbit di orbit rendah bumi.
Melalui proyek Starlink, Musk ingin meluncurkan lebih dari 40.000 satelit di luar angkasa. Saat ini, SpaceX memiliki lebih dari 3.000 satelit di langit dan sudah berjalan. Mereka telah menjadi alat penting bagi pasukan Ukraina yang memerangi Rusia.
Namun di satu sisi, para astronom khawatir bahwa proyek ambisius Elon Musk ini memenuhi ruang dan meningkatkan risiko tabrakan. Para astronom juga menilai bahwa tabrakan dapat mengakibatkan hujan puing-puing perangkat satelit ke bumi.
“Puing-puing akan terbakar saat melewati atmosfer tetapi bongkahan kecil dapat menjatuhkan pesawat,” kata Andy Lawrence, Profesor Regius Astronomi di Universitas Edinburgh, dikutip dari News18, Jumat (21/10/2022).
Pabrikan satelit mengindikasikan bahwa mereka memiliki algoritme AI bawaan untuk menghindari tabrakan.
Namun Andy menolak tanggapan dari pabrikan tersebut. “Mereka memastikan satelit lama terbakar, jadi kita harus mempercayai mereka bahwa itu selalu berhasil, dan itu tidak akan berhasil.”
Lawrence mengatakan bahwa puing-puing bergerak cepat di orbit, sehingga bahkan jika kerikil kecil menabrak pesawat, itu bisa menyebabkan kehancuran.
“Sebagian besar saya katakan, demi Tuhan, pelan-pelan, mari kita lakukan studi yang tepat, mari kita cari tahu bagaimana melakukan ini sehingga kita semua bisa berbagi langit,” tambahnya.
Kelompok amatir presiden Masyarakat Astronomi Edinburgh Mark Phillips mengatakan kepada The Sun, manusia bisa berakhir dengan pemandangan langit buatan jika Musk tetap melanjutkan proyeknya.
Mark Phillips memohon kepada Musk, untuk menahan dan tunggu sampai studi lebih lanjut telah selesai. “Dan mari kita temukan cara terbaik untuk melakukan ini bersama.” pungkasnya.