RedaksiHarian – Membawa Red Sparks menembus palay-off pertama setelah tujuh tahun menjadi bekal positif bagi Jung Ho-young (middle blocker) dan Lee Seon-woo (outside hitter).
Setibanya di Negeri Ginseng, Jung dan Lee memulai pelatihan untuk Liga Bola Voli Dunia (VNL/Volleyball Nations League) Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) 2024 yang akan diadakan pada 14 Mei-16 Juni di Arlington, Amerika Serikat (AS).
Korea tergabung di Pul 4 bersama AS, Turkiye, Polandia, Serbia, Jerman, Kanada, dan Bulgaria.
Jung dan Lee mengalami bola voli musim semi untuk pertama kalinya dalam hidup mereka musim lalu.
Jung yang disebut monster blok Red Sparks itu memulai debutnya pada musim 2019-2020, merasakan aroma musim semi untuk pertama kalinya dalam lima musim.
Sementara itu, Lee yang mengenakan seragam profesional pada tahun berikutnya (musim 2020-221), merasakannya. aroma musim semi untuk pertama kalinya dalam empat musim.
Jung telah berkembang menjadi middle blocker inti tim, Lee memainkan peran sebagai outside hitter dan spiker yang tajam
Hoyoung Jeong mengomentari musim lalu, dengan mengatakan. “Saya pikir ini adalah musim dengan pertumbuhan yang tenang,” kata Jung dilansir dari naver.
“Detail penampilan saya yang tidak muncul di kartu skor, seperti ‘koneksi dua langkah’, telah meningkat dibandingkan sebelumnya.”
“Bahkan, permainan yang tidak saya percayai, seperti servis dan permainan net , telah meningkat berkat banyak latihan. Sekarang, menyenangkan ketika tiba giliran saya untuk melakukan servis.”
“Itu adalah musim yang sangat berharga bagi saya,” ucap pemain 22 tahun itu.
Di lain sisi, Lee mengaku kecewa karena jarang diturunkan pada Liga Voli Korea 2023-2024.
“Secara pribadi, saya kecewa karena saya tidak punya banyak waktu di lapangan sebagai pemain sayap kiri (outside hitter),” ujar Lee.
“Namun, saya merasa bangga telah membantu tim sedikit dengan servis dan melakukan apa yang saya bisa untuk maju ke musim voli musim semi.”
“Saya sangat bersemangat dengan penampilan bola voli musim semi pertama saya. Saya terkejut dengan dukungan besar dari para penggemar. Itu membuat saya ingin bermain lagi,” kata pemain 21 tahun itu.
“Melihat air mata rekan setim saya yang putus asa untuk bermain bola voli musim semi, saya menyadari bahwa ini bukanlah kesempatan yang datang dengan mudah. “
“Saya harus bekerja lebih keras untuk menjadi lebih baik. Saya ingin mendaki lebih tinggi,” katanya.
Berkat penampilan mereka, kedua pemain tersebut bahkan kembali mengenakan jersey timnas voli putri Korsel.
Mereka dimasukkan ke dalam tim voli nasional putri yang dipimpin oleh pelatih kepala baru, Fernando Morales (Puerto Rico).
Kedua pemain yang untuk sementara bergabung di perkampungan atlet Jincheon sebelum berangkat ke Indonesia pada 16 April, melakukan pertemuan dengan pelatih.
Mereka kemudian bergabung kembali dengan Red Sparks untuk melengkapi jadwal ke Indonesia.
Kedua pemain yang kembali ke Korea pada 22 April dan akan bergabung dengan timnas setelah istirahat sehari.
“Saya mempunyai ekspektasi tinggi untuk bekerja dengan pelatih baru. Saya pernah bertemu dengan pelatih Morales, dan dia tampaknya adalah orang yang lembut dan hangat,” tutur Jung.
“Namun, dia juga tampaknya memiliki kepribadian yang kuat. Saya menantikan untuk bekerja sama dengannya.”
Lee Seon-woo juga mengungkapkan ekspektasinya bergabung dengan timnas.
“Sepertinya kami mencoba banyak berempati. Saya harap saya belajar banyak.”
Tekadnya juga luar biasa karena tim voli putri Korsel saat ini sedang dalam bahaya besar.
Mereka baru-baru ini mencatat 27 kekalahan berturut-turut tanpa kemenangan pada VNL dan mencatat semua kekalahan dalam dua musim terakhir.
Hingga tahun ini, partisipasi Koresel bisa terlepas dari performanya. Tetapi, jika performa mereka buruk hingga musim ini, mereka bisa terdegradasi ke liga yang lebih rendah yakni Volleyball Challenge Cup.
Bahu kedua pemain, serta pemain timnas, terasa berat.
“Saya pikir kemenangan adalah obat terbesar bagi para pemain tim nasional kami saat ini. Tujuan saya adalah mendapatkan kembali kepercayaan diri dan memainkan permainan yang bagus,” ujar Jung.
“Ini adalah ketiga kalinya saya bermain untuk tim nasional dan setiap tahun saya pergi ke Apogee (AS). Saya belajar banyak dari menonton pemain asing yang tinggi, cepat, dan pandai bertahan,” kata Lee.
“Saya harap saya bisa membuktikannya daya saing saya dengan performa bagus dan menjadi pemain yang bisa membantu kami menang. Saya harap begitu,” ucapnya penuh tekad.