redaksiharian.com – Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah telah digelar Kementerian Agama pada Rabu, 22 Maret 2023 sekira pukul 18.55 WIB. Dalam sidang tersebut dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumad, Ketua MUI, hingga Ketua Komisi VIII DPR RI.

Usai mengumumkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023, Menag berharap momentum Ramadhan ini bisa mendekatkan seluruh umat beragama. Selain itu, Yaqut juga menyebut Ramadhan menjadi simbol kebersamaan umat Islam di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi juga memiliki pandangan yang sama dengan Menteri Agama. Menurut Ashabul Kahfi, Ramadhan ini merupakan wadah pemersatu seluruh umat.

“Saya ingin mengimbau pada masyarakat bahwa yang pertama puasa bisa menjadi wadah pemersatu seluruh umat, karena di dalamnya ada hal yang perlu kita teladani, termasuk bagaimana menghargai antar umat beragama,” katanya.

Selain itu, Ashabul juga mengimbau masyarakat yang tidak berpuasa untuk menjaga dan menghormati orang-orang yang bepuasa. Salah satunya tidak makan di tempat publik.

“Kedua, seluruh umat beragama diminta menghargai mereka yang berpuasa, agar mereka yang tidak berpuasa jangan makan minum di ruang-ruang publik, demi menjaga dan menghormati yang berpuasa,” katanya menambahkan.

Ketua Komisi VIII DPR RI ini juga memuji Menteri Agama yang telah dengan lancar menyelenggarakan sidang isbat. Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban selama bulan suci Ramadhan .

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi bersyukur puasa tahun 2023 ini digelar serempak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Jaidi tak menampik jika kemungkinan akan ada perbedaan pada penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah mendatang.

Kendati ke depannya aka nada perbedaan, Jaidi berharap hal itu tak menjadi masalah. Justru umat Islam di Indonesia bisa menyelesaikannya bersama-sama.

“Yang kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawal, tapi mudah-mudahan perbedaan ini bisa dicari penyelesaiannya dengan baik, bisa sama-sama. Kalau ada perbedaan, tetap saling menghormati,” ucap Jaidi.

Ketua MUI ini juga memperingatkan umat Islam agar tak menjadikan tahun politik ini merusak momentum damai Ramadhan . Ia berharap masyarakat tetap kompak dan tak terpecah selama Ramadhan .

“Di tahun-tahun politik ini agar kita dapat menjadi saling pengertian, dan tidak menjadikan isu-isu politik ini perpecahan di antara kita,” katanya menegaskan.***