RedaksiHarian – Anggota Komisi IX DPR RI Hasnah Syam bersama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan Shodiqin melakukan sosialisasi tentang pentingnya kualitas kesehatan dalam mencegah stunting.
“Salah satu mitra Komisi IX DPR RI adalah BKKBN yang tupoksinya memberikan edukasi dan meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat,” kata HasnahSyam di sela kunjungannya di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa.
Dia mengatakan saat inistunting menjadi fokus pemerintah dan merupakan program prioritas nasional dengan target penurunanstuntingmenjadi 14 persen pada 2024.
Namun, lanjutnya, saat ini angka stunting nasional, khususnya di Kabupaten Wajo, masih sangat tinggi, sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan stunting.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menerapkan angka toleransi stunting tiap negara yaitu 20 persen.
Menurunkan stunting, katat Hasnah, merupakan tanggung jawab bersama bagaimana mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang bebas kekerdilan.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi penyakit berulang, terutama sejak dalam kandungan hingga anak usia di bawah dua tahun atau di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Pada kesempatan tersebut anggota DPR RI itu mengimbau agar seluruh masyarakat,khususnya ibu hamil dan yang memiliki anak bawah lima tahun (baduta), rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan di posyandu.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel menyebutkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, kolaborasi dan sinergitas lintas sektor menjadi kunci percepatan penurunan stunting.