redaksiharian.comDisney dilaporkan mau membeli Twitter pada 2016. Namun rencana itu batal. Alasannya, Twitter banyak ‘hate speech’.

Dikutip dari New York Post, Senin (12/8/2022), awalnya Disney ngebet mau mengakuisisi platform sosial media berlogo burung ini. Namun, sang bos Robert Iger menarik rencananya karena Twitter penuh ujaran kebencian dan bot. Ini juga yang pernah dikeluhkan CEO Tesla, Elon Musk.

Mantan CEO Walt Disney yang akrab disapa Bob Iger pada sebuah konferensi soal teknologi mengatakan, dia menyadari bahwa banyak pengguna Twitter itu tidak asli.

Pernyataan Iger ini mengamini klaim Elon Musk yang menyebut bahwa Twitter telah meremehkan kehadiran bot selama negosiasi dengannya. Musk kala itu rencananya mau membeli Twitter dengan nilai US$ 44 miliar. Twitter kemudian menggugat Musk karena dia membatalkan perjanjiannya.

Disney berniat mengakuisisi Twitter pada 2016 sebelum pemilihan presiden.

Baru-baru ini Iger mengingat-ingat lagi kisah akuisisi Twitter 6 tahun silam. Dia mempertimbangkan kembali rencana pembelian karena wacana ‘toxic’ di platform itu tidak sesuai dengan merek perusahaan yang sehat, ramah keluarga dan menyenangkan.

Dia mengatakan kepada Vox Code Conference di Beverly Hills pada hari Rabu bahwa Twitter akan menjadi kendaraan distribusi “fenomenal” untuk Disney.

“Kami berniat masuk ke bisnis streaming,” kata Iger kepada peserta konferensi.

“Kami membutuhkan solusi teknologi.” pertimbangan Iger kala itu.