redaksiharian.com – Direktur Utama Telkomsel , Hendri Mulya Syam mengajak operator seluler di Indonesia untuk mewujudkan industri yang sehat.
Salah satu yang telah dilakukan Telkomsel untuk tujuan tersebut adalah dengan menghindari perang harga tarif pulsa dan internet. Menurut Hendri, perang tarif harga justru merugikan konsumen.
Dijumpai di sela perhelatan Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, Hendri mengatakan bahwa Telkomsel sebagai market leader di Indonesia, melakukan market repair dengan menghindari perang harga, dan fokus meningkatkan layanan.
“Alhamdulillah kini industri jauh lebih sehat karena berprinsip peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan,” tutur hendri kepada KompasTekno, Senin (27/2/2023) di Barcelona, Spanyol.
Ditambahkan Hendri, perang harga sejatinya merugikan industri itu sendiri. Sebab dengan perang harga tarif pulsa dan internet, maka operator seluler juga menjadi terbatas investasinya.
Akhirnya, jika tidak ada investasi pengembangan jaringan, maka konsumen juga yang rugi ujung-ujungnya.
Perang harga tarif pulsa dan internet antara operator seluler di Indonesia sempat terjadi di awal masa pandemi Covid-19, yaitu awal 2020 lalu.
Namun paket harga pulsa/internet yang murah itu tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas. Perang harga tarif internet saat itu justru membuat harga tarif rupiah per megabyte menjadi turun.
Belum lagi, karakter pelanggan seluler di Indonesia yang umumnya sekali beli kartu langsung buang, atau berganti ke provider lain jika promo telah habis. Hal ini tentunya berdampak negatif bagi operator seluler.
“Kalau ini terus dilakukan, operator akan sulit untuk investasi mengembangkan produk atau layanannya di masa depan. Kualitas layanan pasti turun. Yang rugi nanti pelanggan juga,” pungkas Hendri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.