RedaksiHarian – Randy De Puniet kini bekerja sebagai jurnalis di Canal+. Selama tes pramusim MotoGP 2024 di Sirkuit Sepang, mantan pembalap asal Prancis tersebut berbicara tentang musim 2023,
De Puniet mengatakan bahwa persaingan musim 2024 tampaknya terbuka meskipun Ducati menjanjikan kejutan.
“Mereka sudah punya keunggulan dibandingkan yang lain dan jika mereka menyerang awal musim dengan motor baru yang sudah selangkah lebih tinggi dari sebelumnya, itu akan merugikan mereka,” kata Puniet dilansir dari MotoSan.
“Seringkali, dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat bahwa motor terbaik tahun ini selalu sedikit rumit untuk dikendarai di bagian pertama.”
“Tetapi begitu mereka menyatukan semuanya, barulah hal itu terungkap. Jadi kalau dari awal motornya di atas tahun 2023, yang lain harus khawatir.”
Elemen lain yang membuat musim 2024 sangat menarik adalah Marc Marquez di atas motor Ducati
“Saya melihat Marquez dan dia sangat cepat. Lebih jauh lagi, hal itu terlihat pada tes Valencia di mana dia terlihat, saya tidak mengatakan mengembara, tapi tidak mengambil risiko, dan dia sudah ikut serta dalam permainan tersebut.”
“Jadi dia tidak melakukan apa pun, dia tidak ingin mengatakan, ‘lihat, saya punya Ducati, saya akan membuat semua orang terdiam dalam percobaan catatan waktu,” tutur pria 42 tahun.
“Dia tetap bijaksana, dia belajar dengan tenang, tetapi saya melihatnya di ada depan. Sekarang, dari apa yang saya dengar, dia akan mendapatkan keuntungan dari motor 2023, tetapi tidak dari evolusi terbaru.”
“Itu adalah motor yang dimiliki Johann Zarco, yang berarti mereka tidak akan memberinya mesin terbaik 2023.”
“Tidak ada sistem keluar yang bagus dan mungkin ada hal lain yang tidak kita ketahui.”
“Jadi mereka akan terus melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegahnya memenangkan terlalu banyak balapan dan memenangkan kejuaraan dunia.”
Menurut Puniet, di Ducati jika melihat persaingan Marquez bersama dengan Jorge Martin akan sulit bagi Pramac untuk meraih gelar juara dunia dan itu hal yang logis.
“Yang pasti jika Martin bertarung melawan KTM, Aprilia atau apapun, mereka akan melakukan segala cara untuk membantunya,” ujar Puniet.
“Tetapi, di sana mereka tidak melakukan segala kemungkinan untuk membantunya, kami harus jujur.”
“Begitulah adanya dan sayangnya itu adalah hal yang normal. Satu-satunya peluang tim satelit menjadi juara adalah jika tidak bertarung tatap muka dengan pabrikan.”
“Jadi bagi Marquez, begitulah, mereka (Ducati) sudah sedikit mengeremnya dengan memberinya motor yang mungkin satu langkah lebih buruk dari milik Bagnaia,” tutur pria asal Prancis itu.
“Bahkan motor Marquez setengah langkah dibandingkan dengan motor yang digunakan Bagnaia pada akhir tahun saat bersaing dengan Martin. Namun, saya masih melihatnya ke depan.”
Marquez tidak mendapatkan prototipe terbaru Desmosedici GP24 melainkan menggunakan motor musim lalu untuk mengarungi MotoGP 2024.
Tentunya tidak banyak pekerjaan yang harus dilakukannya terkait motor.
Marquez lalu menjawab pertanyaan apakah ada perbedaan cara bekerja antara pabrikan Jepang dan Italia.
Sebelumnya, Marquez bersama tim pabrikan Honda selama 11 musim dan sangat dipercaya dalam pengembangan motor.
Begitu datang ke Gresini tentu berbeda, Marquez hanya pembalap tim satelit yang lebih banyak memahami karakter motor.
“Di dalam pabrikan ada banyak hal yang harus dicoba.”
“Anda perlu memahami cara berkendara, untuk fokus. Anda harus tepat dalam memberikan komentar karena itu untuk pengembangan motor.”
“Sekarang (di Gresini), saya berada dalam situasi yang berbeda. Saya mengendarai motor, lebih fokus untuk mempelajari cara mengendarai motor,” ujar Marquez menjelaskan.
“Dengan para teknisi, dengan para mekanik, informasi tidak mengalir dengan cara yang sama,” ucapnya.
Ya, Marquez bukan lagi menjadi pembalap yang diistimewakan sepeti yang dilakukan Honda kepadanya selama bertahun-tahun.
“Karena, dengan tim lain (Honda), saya bekerja selama 12 tahun.”
“Honda adalah Honda. HRC adalah HRC. Saya sangat menghormati mereka,” ucap Marquez.