SURYA.CO.ID, BLITAR – Berjuang mencari nafkah untuk keluarganya, Mudiono (43), seorang penebang kayu asal Dusun Tempursari, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar sampai harus kehilangan nyawa. Tragisnya, korban tewas ketika puluhan batang kayu sengon yang baru ditebangnya, tumpah dari bak truk dan menimpanya, Rabu (29/6/2022) petang.

Kejadian yang menimpa korban itu akibat truk yang mengangkut kayu-kayu sengon mendadak terguling usai menabrak tiang jembatan di Desa/Kecamatan Selorejo. Ia adalah satu-satunya korban tews, sedangkan tiga penumpang lainnya selamat meski terluka parah.

“Luka yang dialami korban cukup parah sehingga meninggal di TKP. Tekait penyebabnya, itu masih kami selidiki,” kata AKP Kadek Aditya Yasa Putra, Kasatlantas Polres Blitar, Kamis (30/6/2022).

Dari penjelasan beberapa warga, tubuh Mudiono sampai terlempar dari atas bak truk, sebelum kemudian puluhan batang kayu berjatuhan. Bahkan tubuh korban juga tertindih bak truk yang terguling di bawah jembatan jurusan Malang-Blitar itu.

Sementara, tiga rekannya juga terluka parah yaitu Warsito (40), Yanto (42), dan Muji (35), ketiganya asal Dusun Dawung, Desa Olak Alen, Kecamatan Selorejo. Warsito dan Yanto sama-sama menjadi tukang tebang kayu. Sedangkan Muji adalah sopir truk nopol N 9480 UJ itu.

“Meski terluka akibat terbentur kabin, namun ketiganya selamat. Dari yang paling parah adalah dua penumpang yang duduk di sebelah kiri sopir,” ungkapnya.

Kecelakaan tunggal itu tidak sampai menimbulkan kemacetan jalan raya Malang-Blitar, yang berada sekitar 50 meter sebelah Timur Polsek Selorejo itu. Karena petugas bergerak lebih cepat mengevakuasi badan truk yang terguling ke kiri itu. “Katanya, karena tubuh korban tertindih bak truk sehingga buru-buru dievakuasinya,” ujar warga yang ikut membantu evakuasi.

Kecelakaan itu terjadi setelah Mudiono, Warsito dan Yanto mendapat order menebang kayu sengon di sebelah Selatan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) di Desa/Kecamatan Selorejo.

Usai menebang, puluhan batang kayu itu dinaikkan ke atas truk yang dikemudikan Muji. Entah berapa batang yang diangkutnya namun sampai melebihi tinggi bak truk yang rata-rata 2 meter. “Usai menaikkan kayu ke atas truk, mereka akan menaikkan kayu lagi, di tempat lain sehingga ketiganya ikut dalam satu truk itu,” ujar warga.

Rencananya, truk itu akan menambah muatan di Dusun Buneng, Desa Ngreco, Kecamatan Selorejo. Atau tepatnya di Timur bekas lokalisasi Mbah Gampeng. Namun baru melaju 300 meter melintasi jalan kembar jurusan Malang-Blitar di bawah jembatan, mendadak truk mengeluarkan suara letusan keras.

“Ternyata ban depan kiri meletus dan truk langsung oleng dan menabrak tiang jembatan itu. Saat itu juga, badan truk terguling ke kiri,” jelas kasatlantas.

Dugaannya, sebelum truk terguling, Mudiono yang duduk sendirian di atas tumpukan kayu terlempar lebih dulu. Dan ia terjatuh tepat di bawah bak dan akhirnya tertimpa batang kayu yang berjatuhan saat truk terguling.

Karena tubuhnya tertindih ratusan batang kayu, warga bersama polisi sempat kesulitan menolongnya. Baru setelah truk berhasil dikembalikan dalam posisi normal, korban bisa dievakuasi. “Untuk mengembalikan posisi truk yang terguling itu, harus ditarik truk lain, dan barulah korban bisa ditolong,” ungkapnya.  ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.