RedaksiHarian – Detasemen Khusus (Densus) 88 AntiterorPolri bersama dengan Polres Bogor menangani kasus penembakan antaranggota satuan khusus kontraterorismeitu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Permasalahannya sedang ditangani bersama oleh Densusdan Polres Bogor,”kataJuru Bicara Densus88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregardi Jakarta, Kamis.

Anggota Densus88 AntiterorPolri berinisial BripdaIDFtewas setelah tertembak dua rekannya, yakni BripdaIMSdan BripkaIG. Ketiganya merupakan anggota Densus88 AntiterorPolri.

Aswinmengatakan penembakan itu terjadi karena kelalaian anggota yang mengeluarkan senjata dari dalam tas hingga mengenai rekannya.

“Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas, kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya,” kata Aswin.

Dia juga memastikan perkembangan penanganan kasusoleh Densus88 AntiterorPolri dan Polres Bogor akan disampaikan kepada publik.

“Nanti, penyidik Polres Bogor dan Densus akan meng-updateperkembangannya,” tambahnya.

Penembakan antaranggota Densus88 AntiterorPolri itu terjadi padaMinggu (23/7), pukul 01.40 WIB, di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Rabu (26/7), mengatakan Polri telah mengambil tindakan dalam kejadian tersebut dengan mengamankan para tersangka.

“Keduanya diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut,” kata Ramadhan.

Saat ini,kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Divisi Profesi dan PengamananPolda Jawa Barat dan Reskrim Polres Bogor untuk mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik, maupun pidana yang dilakukankedua pelaku.

“Yang pasti, Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundungan yang berlaku,” ujar Ahmad Ramadhan.