redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Usia boleh tua, tapi jiwa tetap muda. Hamako Mori, seorang nenek yang sudah berusia 90 tahun, punya hobi yang sangat tidak biasa bagi seorang lansia untuk menghabiskan hari tuanya. Bermain game.
Setiap hari, dirinya selalu menyisihkan waktu berjam-jam di depan layar monitor untuk memainkan game yang menarik minatnya. Ia mengaku kadang-kadang terlalu asyik dalam bermain sehingga sulit untuk berhenti. Tak jarang, saking asyiknya, dia bermain sampai jam 2 pagi.
“Saya sangat antusias bermain game setiap hari,” ujar Mori saat diwawancarai oleh AFP. “Setiap hari adalah hari yang menyenangkan.”
Nenek yang tinggal di Jepang tersebut menemukan hobinya di dunia game sejak 39 tahun yang lalu. Saat itu ia penasaran dengan anak-anaknya yang terobsesi dengan game, hingga akhirnya ia membeli konsol pertamanya yang berupa Cassette Vision.
“Kelihatannya sangat mengasyikkan, dan saya pikir alangkah tidak adilnya jika hanya anak-anak yang memainkannya,” kata Mori, seperti yang dilansir dari CNN.
Sejak itu, Mori terhipnotis dengan game. Bagi dirinya, game adalah sesuatu yang menakjubkan.
Tak kurang dari 200 judul game sudah dimainkan Mori. Yang juga tak kalah mengagetkannya adalah game kesukaannya. Dilihat dari penampilannya yang kalem, mungkin banyak yang tidak menyangka kalau Mori adalah seorang penggemar “Grand Theft Auto”.
Di tahun 2014, Mori mulai menyiarkan aksinya dalam bermain game melalui channel pribadinya di YouTube yang diberi nama “Grandma Gamer”. Menurutnya, bermain game terasa lebih menyenangkan saat ditonton oleh orang lain daripada ketika bermain seorang diri.
Sekarang channel miliknya tersebut sudah diikuti oleh ratusan ribu orang dan sudah menghasilkan jutaan view. Dan Mori pun masuk ke dalam daftar Guinness World Records, tercatat sebagai gamer yang paling tua di dunia.
Di usianya yang sudah 90 tahun, Mori mengaku bahwa bermain game terasa lebih sulit, terutama untuk beberapa game yang memang membutuhkan kelincahan tangan. Tapi ia bertekad tidak akan berhenti sampai setua apa pun.
“Jika saya bisa mengakhiri hidup saya dengan joystick di tangan saya, saya akan benar-benar bahagia,” kata Mori dalam wawancaranya dengan Yomiuri Shimbun, sebuah media lokal di Jepang. [az/tn]