RedaksiHarian – Marquez kini bersiap untuk tiba di Portimao, Portugal tempat Grand Prix kedua 2024, MotoGP Portugal 2024 akan digelar akhir pekan ini.
Setelah kinerja bagusnya di Qatar, ekspektasi menjadi prioritas utama dalam balapan hari ini di Sirkuit Algarve, Portugal, 22-24 Maret.
“Salah satu hal yang saya pelajari adalah Anda harus menetapkan tujuan hidup yang realistis, tujuan yang dapat Anda capai,” kata Marquez dilansir dari MotoSan.
“Jika tidak, rasa frustrasinya akan jauh lebih besar,” ucap Marquez yang sejak awal fokus pada kenyataan bahwa ia tidak dapat mencapainya.
“Saat ini tidaklah realistis jika kita berpikir untuk menjadi juara dunia saat ini dan dari mana kita berasal. Saya mau sih (juara)? Apakah saya akan mencobanya?”
“Tentu saja saya akan mencoba, apakah saya bisa finis di posisi kedua lebih baik dari posisi ketiga. Tetapi, sekarang saatnya membangun basis, saatnya membangun sensasi.
Pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu paham betul tentang rival-rival yang perlu diwaspadai yaitu Francesco Bagnaia (Ducati) dan Jorge Martin (Prima Pramac).
Mereka adalah dua orang yang bertarung memperebutkan gelar juara dunia tahun lalu.
Bagnaia dan Martin tidak berada di jalur yang salah karena sudah naik podium di Qatar.
Marquez sebelumnya mengatakan bahwa saat berada di posisi keempat pada balapan MotoGP Qatar 2024, dia mencoba memacu motornya untuk meraih podium. Tetapi, kondisinya tidak memungkinkan.
“Pembalap 1-3 lebih cepat dari saya. Tetapi, itu tidak membuat frustrasi karena saya sudah mengatakannya pada Kamis; Posisi kami 4-5-6. Faktanya, kemarin di posisi kelima pada sprint,” ucap Marquez.
“Selalu podiumnya dekat. Tetapi, memang benar saya masih belum merasa 100 persen nyaman untuk berkendara seperti yang saya inginkan. Mari kita lihat apakah kami bisa meningkat pada balapan berikutnya,” tutur pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu.
Marquez mulai menguasai GP23, sementara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin beralih ke motor 2024 yang dikembangkan.
Marquez masih melakukan penyesuaian halus untuk menemukan set-up ideal saat ia menyesuaikan gaya berkendara dari Honda ke Ducati.
Namun, pembalap 31 tahun utu belum pernah menang di Portimao, dalam tiga kali percobaan sejak MotoGP mulai membalap di sana pada 2020.
Marquez merupakan pembalap satelit teratas di sprint dan grand prix Qatar sehingga ada alasan untuk optimis.