redaksiharian.com – Provinsi Banten yang berada di ujung Pulau Jawa memiliki banyak daya tarik wisata alam, salah satunya pantai.

Namun, sebagian besar kawasan wisata di Banten masih belum sepenuhnya dijajal oleh wisatawan akibat terbatasnya akses transportasi waktu dulu.

“Jalan ke sana (Banten) sudah bagus, tapi masih ada sedikit lagi yang diperbaiki,” kata Pranata Humas Ahli Muda Komunikasi Pimpinan Pemerintah Provinsi Banten, Kusma, saat ditemui pada Rabu (8/2/2023) di Menara Kompas, Jakarta Selatan.

Kusma melanjutkan, ada banyak pilihan wisata di Banten yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Selain tempat wisata modern layaknya mal, Banten juga memiliki tempat wisata alam yang tak kalah menarik.

“Ada yang namanya Padang Pengembalaan, di sana kita bisa melihat burung merak, badak, hingga menembus hutan dengan menyusuri sungai menggunakan perahu kecil. Ini memang cocok untuk wisata petualangan,” ujar Kusma.

Pilihan wisata alam di Banten selanjutnya yang direkomendasikan oleh Kusma yaitu Bukit Peucang. Di lokasi ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan laut dari atas bukit.

Adapun nama peucang dalam bahasa Sunda berarti kancil. Sesuai namanya, di atas bukit ini terdapat habitat kancil.

“Di Pulau Peucang itu juga ada tempat penginapan, tapi kurang laku karena dulu tsunami, lokasinya di tengah laut,” katanya.

Wisatawan yang ingin ke Pulau Peucang dapat menumpangi kapal motor yang disewakan oleh masyarakat setempat.

Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke Pulau Peucang bila berangkat dari daratan terdekat yaitu sekitar satu jam.

“Kalau wisatawan menginap di darat juga bisa, di Pulau Peucang juga bisa,” kata Kusma.

Daya tarik wisata di Banten tidak hanya pantai

Wisatawan yang mencari tempat wisata di Banten selain pantai bisa menikmati wisata sejarah dan wisata budaya.

Salah satu wisata sejarah yang dapat dikunjungi saat mampir ke Banten, ujar Kusma, yaitu Museum Multatuli.

“Ada juga wisata ziarah ke Kesultanan Banten Lama,” katanya.

Khusus pencinta durian, di kawasan Serang, Banten, terdapat tempat yang menawarkan pengalaman makan durian dengan pemandangan sawah.

Kusma menceritakan, awalnya penduduk desa di sekitarnya merupakan petani durian. Akan tetapi, melihat sensasi maka durian yang baru jatuh dinilai lebih menarik maka peluang ini dijadikan sebagai daya tarik wisata oleh masyarakat setempat.

Selain itu, ada juga tradisi tahunan yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku baduy, yaitu Festival Seba Baduy .

Kusma menjelaskan bahwa Festival Seba Baduy biasanya berlangsung di daerah Lebak, Banten. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan pertanian di ladang.

Dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), tradisi tahunan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini.

Tidak hanya itu, kawasan Baduy juga menarik untuk dijelajahi, baik itu kawasan Baduy Luar maupun Baduy Dalam.

“Kalau Baduy Luar bisa lihat para penenun yang sedang menentun kain. Sementara di Baduy Dalam pemandangannya sangat indah,” pungkas Kusma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.