redaksiharian.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue pada November mendatang dengan target perolehan dana mencapai Rp 3,9 triliun.

Hal ini menyusul rencana Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) 2022 sebesar Rp 3 triliun untuk menyehatkan kondisi keuangan, memperkuat struktur permodalan untuk penyelesaian tol.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DKJN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan rincian penggunaan dana PMN akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Kayu Agung – Palembang Betung Rp 2 triliun dan tol Ciawi – Sukabumi dengan dana hampir Rp 1 triliun.

“Direncanakan privatisasi dilakukan melalui skema right issue dan diharapkan dilakukan pada November 2022,” kata Ronal Silaban, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (12/9/2022).

Rionald mengatakan PMN ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan waskita, serta memperlancar restrukturisasi kredit di jalan tol.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono, mengatakan karena waskita adalah perusahaan publik sehingga PMN harus dilakukan dengan cara penerbitan right issue. Sementara target perolehan dana dari publik sebesar Rp 980 miliar.

“Latar belakang penyelenggaraan Right Issue dan rencana penggunaan guna menjaga struktur kepemilikan saham saat ini maka right issue dengan target perolehan dana dari publik sebesar Rp 980 miliar, dana right issue dari publik akan digunakan waskita untuk modal kerja proyek infrastruktur strategis yang dilakukan,” katanya.

Jadwal pelaksanaan PMN dan right issue saat ini masih menunggu penerbitan dari PP PMN tahun 2022 yang ditargetkan terbit pada September 2022. Sehingga proses perdagangan HMETD dilaksanakan pada November 2022.