redaksiharian.com – Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengimbau masyarakat dunia agar selalu bersiap menghadapi pandemi pada masa yang akan datang, meskipun saat ini status darurat kesehatan global Covid-19 sudah berakhir. Hal itu disampaikan Dirjen WHO Tedros Adhanom dalam laporan Sidang ke-76 Majelis WHO di Jenewa, Swiss, pada awal pekan ini.

Tedros Adhanom mengatakan, masyarakat harus tetap memperkuat imunitas meski Covid-19 sudah tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.

“Berakhirnya Covid-19 sebagai darurat kesehatan global bukanlah akhir ancaman global,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa, 23 Mei 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Dalam hal ini, Tedros menyebut sikap waspada tetap diutamakan lantaran ancaman varian Covid-19 maupun gelombang penyakit baru akan selalu ada.

“Ancaman varian lain yang muncul yang menyebabkan gelombang penyakit baru dan kematian tetap ada, dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada,” ujarnya.

Tedros pun meyakini, pandemi bukan satu-satunya ancaman kehidupan umat manusia di Bumi.

Artinya, masyarakat dunia perlu bersama-sama sepakat mengelola cara respons cepat dan penanganan terbaik terhadap segala jenis darurat kesehatan.

“Ketika pandemi berikutnya muncul, dan ini pasti terjadi, kita harus siap menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil,” ujarnya.

Tedros kemudian membeberkan data WHO yang telah mencabut status darurat kesehatan global bagi Covid-19 dan cacar monyet, tetapi masih ada wabah polio yang menjadi ancaman baru.

Sebanyak 30 kasus polio meningkat sepanjang tahun 2022 lalu dengan rincian, 20 kasus di Pakistan, dua di Afghanistan, dan delapan di Mozambik.

Selain itu, Tedros juga menyinggung soal kesepakatan baru terkait respons cepat pandemi dalam Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).

“(Hal ini baik) mencegah dunia dari potensi menghadapi kehancuran pandemi seperti Covid-19 ,” ujarnya.

Sebelumnya, WHO mengumumkan keputusan mengakhiri status darurat global Covid-19 pada Jumat, 5 Mei 2023 setelah lebih dari tiga tahun virus itu menewaskan 6,9 juta orang di seluruh dunia.

Amerika Serikat (AS) bahkan lebih dahulu menyatakan bahwa pandemi telah berakhir, yang berdampak pada berhentinya kewajiban pemerintah membayar vaksin dan pengujian untuk banyak orang.

Sedangkan Uni Eropa memilih mencabut fase darurat pandemi pada April 2023 lalu.***