redaksiharian.com – Pertemuan puncak Sixth CICA Summit 2022 dibuka secara resmi oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev di Astana, ibu kota negara Asia Tengah itu, pada Kamis (13/10), dan dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pidato pembukaannya sebagai Ketua CICA, Tokayev mengapresiasi sejumlah pemimpin negara anggota yang hadir dan berharap forum tersebut bisa membahas isu-isu global yang penting.

Tahun ini, kata dia, menandai 30 tahun inisiatif untuk menyelenggarakan forum dialog tersebut.

“Selama periode itu, (konferensi) ini telah menjadi platform kerja sama multilateral dan institusi internasional bagi diplomasi modern,” kata Tokayev.

Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA) adalah forum antarpemerintah untuk perdamaian, keamanan, stabilitas dan kesejahteraan di Asia.

Forum tersebut pertama kali digagas oleh presiden pertama Kazakhstan Nursultan Nazarbayev pada 1992.

Tokayav mengatakan prediksi bahwa abad ke-21 akan menjadi abad bagi Asia kini menjadi kenyataan.

“Namun masa depan Asia sendiri tergantung pada kemauan kolektif kita untuk memperkuat dialog di antara beragam budaya, tradisi dan pandangan dunia,” kata dia.

Dalam sambutannya lewat video, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kazakhstan karena telah menggelar pertemuan itu pada saat yang tepat ketika dunia dihadapkan pada berbagai krisis dan konflik.

CICA saat ini beranggotakan 27 negara di kawasan Asia, termasuk Rusia dan sejumlah negara yang sedang berkonflik seperti Israel, Rusia, Azerbaijan dan Afghanistan.

Beberapa pemimpin negara anggota CICA yang hadir secara langsung dalam pertemuan puncak CICA di Astana itu adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Iran Enbrahim Raisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Indonesia yang menjadi pengamat dalam forum itu diwakili oleh Duta Besar RI untuk Kazahkstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman.