RedaksiHarian – China mencatatkan peningkatan stabil dalam upaya perlindungan lahan subur dan memastikan ketahanan pangan lewat penguatan terhadap sejumlah langkah dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Sumber Daya Alam (SDA) China Wang Guanghua dalam Hari Nasional untuk Perlindungan Lahan Publik di Beijing, Minggu (25/6), mengatakan negaranya secara konsisten mempertahankan luas lahan pertaniannya di atas garis merah, yakni sekitar 120 juta hektare.

Sementara itu, tren penurunan total lahan subur telah dibatasi pada tingkat awal dengan peningkatan bersih lahan subur selama dua tahun berturut-turut.

Apabila China ingin mencapai kemajuan lebih lanjut dalam perlindungan lahan subur, Wang mengatakan tekanannya akan tetap tinggi. Dia memaparkan bahwa permintaan sumber daya lahan akan terus meningkat di masa mendatang, dengan mengutip faktor kuatnya permintaan lahan dalam proses industrialisasi dan urbanisasi China di masa mendatang.

“Chinaakan mengejar pembangunan dan secara bersamaan menjamin ketahanan pangannya,” kata Wang.

Dia pun berjanji akan menggenjot upaya berkaitan dengan perlindungan lahan subur dan menjalankan tugas untuk melindungi sekitar 124 juta hektare lahan subur dan sekitar 103 juta hektare lahan pertanian dasar permanen per 2025 mendatang.

Berkenaan dengan “dua garis”, yaitu garis merah perlindungan lahan dan garis batas bawah keamanan ekologi, yang menjadi prioritas dalam agendanya, Kementerian SDA China merilis dua surat edaran mengenai perlindungan faktor-faktor sumber daya dalam proses pengembangan ekonomi.

Menurut kementerian tersebut, pihaknya dengan tegas melarang pendudukan ilegal dan penyesuaian tanpa izin terhadap lahan pertanian dasar permanen dan penarikan pembayaran di muka dalam penggunaan lahan pada konstruksi perkotaan baru.

Terkait pendekatan dalam pengelolaan hubungan antara petani dan lahan, Wang menggarisbawahi kriteria dasar guna memastikan kepentingan para petani tidak terganggu.

“Kamiharus menghormati keinginan para petani dan melindungi kepentingan jangka panjang mereka serta mempertahankan arah dan laju yang tepat,” jelasnya.

Dalam rangka melindungi hak kepemilikan petani secara lebih baik dan mewujudkan integrasi hak lahan petani sembari mengaktifkan sumber daya pedesaan, Kementerian SDA China akan menyempurnakan proses registrasi properti tidak bergerak di area-area pedesaan.

China juga akan melakukan penerapan pendekatan “Greater Food” dengan mementingkan fokus pada ekosistem alami secara keseluruhan dan mengadopsi pendekatan yang komprehensif untuk produksi pangan lewat pemanfaatan berbagai sumber daya, termasuk daratan dan laut.

Struktur produksi pertanian modern dan tata letak pengembangan lahan publik yang memenuhi permintaan pasar dan sesuai dengan daya dukung sumber daya dan lingkungan akan dibentuk dengan laju yang lebih cepat, ujarnya.