RedaksiHarian – Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan bahwa China selalu percaya bahwa nasib Timur Tengah harus berada di tangan negara-negara di kawasan tersebut.
Lu Kang juga mengatakan bahwa China dengan tegas mendukung perjuangan negara-negara Timur Tengah untuk membebaskan diri dari penjajahan dan berjuang untuk penentuan nasibnya sendiri.
“Sejak Perang Dingin, China telah berkomitmen pada kejujuran dan keadilan, pada kedaulatan, integritas wilayah, dan martabat nasional negara-negara Timur Tengah, dan pada penyelesaian perbedaan melalui dialog dan negosiasi,” kata Lu Kang di Jakarta, Senin.
Lu Kang menyampaikan hal tersebut dalam acara seminar “Pengaruh China di Timur Tengah dan Prospek Stabilitas dan Perdamaian” yang diadakan oleh Sekolah Strategis dan Studi Global Universitas Indonesia di Jakarta.
Menurut Lu Kang, komitmen mereka berpedoman pada politik luar negeri China di tempat lainnya, yaitu menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara-negara kawasan, menghormati peran utama mereka dalam urusan kawasan.
Selain itu, China juga mendukung persatuan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang, mendukung dialog dan konsultasi sebagai sarana penyelesaian perbedaan, dan menentang campur tangan pihak eksternal.
Dia juga mengatakan bahwa komitmen dan praktik China terhadap pedoman tersebut yang membuat China mendapat kepercayaan dari negara-negara berkembang, termasuk Timur Tengah.
“Ini adalah kepercayaan pada posisi dan kebijakan kami yang gigih terhadap Timur Tengah, prinsip-prinsip panduan diplomasi kami yang telah lama dipegang, dan peran konstruktif kami di dunia saat ini,” katanya.
Mengenai rekonsiliasi Arab Saudi dengan Iran, ia mengatakan bahwa pujian atas dimulainya kembali hubungan diplomatik harus diberikan terutama kepada kedua negara itu sendiri.
“Rekonsiliasi adalah pilihan yang dibuat secara independen oleh kedua negara. Hal ini adalah aspirasi yang berlaku untuk orang-orang Timur Tengah,” katanya.
Selain itu, China juga telah menjadi pendukung setia perjuangan pembebasan nasional Palestina, dan Presiden China Xi Jinpingtelah mengajukan proposal tiga poin tentang masalah Palestina saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkunjung ke China.
“Menyoroti pembentukan negara Palestina merdeka, lebih banyak bantuan pembangunan internasional dan bantuan kemanusiaan, dan arah pembicaraan damai yang benar,” ujarnya.