redaksiharian.com – General Motors (GM.N) mengumumkan telah melakukan kesepakatan dengan Tesla (TSLA.O) berkaitan dengan kerja sama pengisian daya mobil listrik. Dengan kesepakatan itu, mobil listrik GM nantinya bisa mengisi daya di Tesla Superchargers.

Kesepakatan ini diumumkan oleh CEO GM Mary Barra dan kepala Tesla Elon Musk dalam acara Twitter Spaces. Langkah GM ini mengikuti produsen mobil listrik Ford yang lebih dulu melakukan kesepakatan dengan Tesla Mei lalu.

GM mengatakan atas kerja sama itu, perusahaan bisa menghemat US$ 400 juta. “Saya pikir semuanya menjadi sedikit lebih baik,” kata Barra dikutip dari Reuters, Jumat (9/6/2023).

Usai adanya kesepakatan, GM mengatakan akan melengkapi EV dengan konektor berdasarkan desain Tesla North American Charging Standard mulai tahun 2025. Dengan begitu mobil listrik GM dapat menggunakan 12.000 pengisi daya cepat Tesla di Amerika Utara, dan adaptor akan tersedia.

Kesepakatan itu mendapatkan apresiasi dari investor. Setelah ada kesepakatan itu, saham GM melesat 4%, dan begitu juga saham Tesla naik 4%.

Supercharger milik Tesla memang menjadi standar pengisian daya mobil listrik di Amerika Serikat. Tesla Superchargers menyumbang sekitar 60% dari total pengisi daya cepat di Amerika Serikat dan Kanada, menurut data Departemen Energi AS.