redaksiharian.com – Pebalap penguji MotoGP Repsol Honda Stefan Bradl mengungkapkan bahwa pindah ke WorldSBK pada tahun 2017 adalah salah satu kesalahan terbesar dalam hidup yang memengaruhi karier.
Untuk diketahui, Bradl pertama kali naik ke MotoGP pada 2012 di tim LCR Honda. Pada musim 2013 dan 2014 dia merupakan rival Marc Marquez . Sampai akhirnya pada 2017 dia pindah ke WorldSBK.
“Saya pergi ke WorldSBK dan ini adalah salah satu kesalahan terbesar yang saya buat dalam hidup. Saya menderita tahun itu seperti orang gila,” kata Bradl mengutip Crash.net, Sabtu (10/9/2022).
“Pada Mei (2017), Nicky Hayden meninggal karena kecelakaan sepedanya dan saya berada di sana sendirian di tim,” kata dia.
Setelah bersaing untuk Tim Red Bull Honda World Superbike hanya satu musim, Bradl kemudian memutuskan beralih dari pebalap menjadi test rider motor MotoGP Honda.
Di sisi lain pada 2019, proyek satelit Honda WorldSBK berubah menjadi tim pabrikan penuh.
“Saya tidak tahu harus berbuat apa dengan hidup saya, untuk masa depan,” kata Bradl.
“Dan kemudian, saat itu saya mendapat telepon dari Takeo Yokoyama yang mengatakan kepada saya, ‘apakah Anda tertarik menjadi test rider Honda di MotoGP?’ Saya berkata ‘ya, saya sangat tertarik’,” kata dia.
Cemburu
Saat ini hubungan Bradl dan Marc sangat kuat karena keduanya berkerjasama. Namun dulu Bradl mengaku cemburu saat Marc datang ke MotoGP dan langsung jadi “anak emas.”
“Sepuluh tahun yang lalu saya tidak akan datang ke kamar (Marquez) ini, saya akan mengatakan ‘alamat yang salah’. Saya cemburu ketika Marc datang ke MotoGP,” kata dia.
“(Dia) jauh lebih cepat. Saya tidak punya jawaban, bagaimana saya bisa lebih cepat dari orang ini?,” kata Bradl.