redaksiharian.com – Ayah David Ozora , Jonathan Latumahina menuturkan catatan yang sangat krusial, terkait dakwaan terhadap pelaku penganiayaan sang anak, Mario Dandy (20). Salah satunya adalah mengenai bisa diringankannya hukuman Mario Dandy , jika kondisi David Ozora membaik.

Dia menekankan, ada catatan penting yang harus digarisbawahi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut. Menurutnya, persidangan yang berlangsung merupakan perlawanan bagi mereka yang menginjak-injak logika. Sehingga, pihaknya akan membeberkan bukti sekuat mungkin, agar hukuman Mario Dandy tidak diringankan.

“Kalau untuk dakwaan, kita ada catatan yang sangat-sangat krusial yang harus diketahui oleh masyarakat, karena menurut kami yang tidak tersampaikan adalah hal yang sangat penting sehingga sampai terjadi penganiayaan dengan pemberatan,” tutur Jonathan Latumahina kepada wartawan, Selasa, 6 Juni 2023.

Dia pun menyoroti adanya pernyataan ahli hukum yang menyebut bahwa kondisi David Ozora sekarang akan meringankan hukuman Mario Dandy . Menurutnya, itu menginjak-injak logika. Sehingga, dia menekankan bahwa jika ada pihak yang mengatakan apa yang dilakukan Mario Dandy bukan penganiayaan berat, pihaknya akan melawan.

“Ini bukan tentang anak saya, tetapi logika kita dibodoh-bodohin dengan pernyataan-pernyataan ahli hukumlah, apalah, yang paling ngerti kondisi dia adalah dokter dan besok akan kita tunjukkan saat persidangan,” kata Jonathan Latumahina.

Sang ayah mengungkapkan bahwa yang paling utama, kondisi David Ozora sampai saat ini belum pulih. Pihaknya bahkan memiliki seluruh bukti yang mendukung hal tersebut.

Salah satu bukti kuat adalah keterangan dari dr Yerima Tatang dari Rumah Sakit (RS) Mayapada. Kemudian, ada juga bukti dari fisioterapis, dan keterangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengenai kondisi psikologis David Ozora .

“Akan tetapi secara kasat mata, bisa saya sampaikan disini bahwa kemarin saya sempat posting di Twitter ketika David berjalan. Jadi David saat ini sudah bisa berjalan, tetapi endurance-nya hanya 6 menit, jadi dia kekuatan berjalannya 6 menit saja,” ujar Jonathan Latumahina.

“Sudah jatuh berkali-kali, paling parah kemarin tanggal 8 Mei sampai kakinya fraktur dan harus dipasang pen,” ucapnya menambahkan.

Jonathan Latumahina menuturkan, hal itu terjadi karena ada trauma yang cukup dalam di otak bagian luar sebelah kiri David Ozora . Hal itu pun mempengaruhi pusat keseimbangan sang anak.

“Sedangkan yang kognitif, anak saya sampai saat ini belum tahu warna, nggak bisa bedain ini warna apa, warna merah, biru, hitam. Kemudian yang motorik juga Sampai detik ini anak saya belum bisa mandi sendiri, jadi kita ada home care sampai saat ini, perawat yang 24 jam di rumah,” tuturnya.

“kemudian belum bisa memakai celana sendiri, artinya dia membungkuk belum bisa, pasti jatuh dan efek terberatnya kemarin sampai dipasang pen di kakinya,” kara Jonathan Latumahina menambahkan.

Selain itu, ada juga gangguan memori jangka pendek berupa amnesia. Sampai saat ini, David Ozora belum bisa mengingat orang-orang yang dikenalnya.***