Perhitungan laba sangat penting untuk mengukur sejauh mana prospek bisnis yang kita jalankan. Maka dari itu, kita harus mengetahui cara menghitung laba bersih yang benar dan akurat.
Laba atau keuntungan adalah faktor paling penting dalam sebuah bisnis.
Pasalnya, saat kita membangun bisnis, pasti yang kita cari adalah keuntungannya kan?
Secara umum, ada dua jenis laba, yaitu laba bersih dan laba kotor.
Jadi jangan sampai salah menghitung laba, ya!
Jika salah perhitungan, bisa saja kamu mengira bahwa bisnis baik-baik saja padahal sedang merugi.
Kesalahan kecil tersebut tentu berakibat fatal pada bisnis kamu.
Nah, solusinya tidak lain dan tidak bukan, dengan mempelajari perhitungan laba secara akurat.
Kalau kamu masih bingung, tidak perlu khawatir!
Kali ini 99.co Indonesia akan menguraikan trik mengenai cara menghitung laba bersih yang benar dan akurat.
Yuk, pelajari cara berikut ini!
Cara Menghitung Laba Bersih dan Kotor secara Tepat
1. Penjualan Bersih
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menghitung penjualan bersih terlebih dulu.
Untuk mendapatkan angka penjualan bersih, kamu harus mengurangi pendapatan usaha dengan semua pengeluaran dalam transaksi penjualan.
Pengeluaran dalam transaksi tersebut di antaranya adalah ongkos kirim, program diskon, retur (jika ada barang yang rusak), dan lain-lain.
Bentuk penjualan bersih pun tidak selalu dalam bentuk kas, tetapi juga bisa berupa piutang.
Berikut adalah rumus menghitung penjualan bersih:
Penjualan bersih = Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan
2. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Jika sudah mendapat angka penjualan bersih, selanjutnya kamu harus menentukan harga pokok penjualan.
Elemen yang termasuk dalam HPP adalah biaya pembelian barang dan persediaan barang.
Berikut adalah rumus menghitung HPP:
HPP = Persediaan Awal – Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
3. Menghitung Laba Kotor
Sebelum menghitung laba bersih, kita harus mengetahui laba kotor terlebih dulu.
Pada prinsipnya, laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau ongkos produksi.
Jadi, bila dirumuskan, perhitungannya sebagai berikut:
Laba kotor = Penjualan bersih – Harga Pokok Penjualan
4. Menghitung Laba Bersih
Setelah semua elemen telah dihitung, hal terakhir yang harus kamu lakukan adalah menghitung laba bersih.
Cara menghitung laba bersih sebenarnya tidak sulit, karena kamu cukup mengurangi laba kotor dengan beban usaha kamu.
Beban usaha yang dimaksud adalah meliputi biaya operasional dan nonoperasional.
Dengan begitu, rumus laba bersih adalah sebagai berikut:
Laba bersih = Laba kotor – Beban Usaha
Contoh Soal Menghitung Laba Bersih
Supaya lebih memahami cara menghitung laba bersih, mari kita pelajari contoh soal berikut ini!
Budi membuka bisnis toko onderdil dengan nilai penjualan setiap bulannya mencapai Rp30 juta.
Namun karena ada beberapa onderdil yang rusak, dia harus menggantinya dengan total retur mencapai Rp2 juta.
Sementara, harga pokok penjualan dari barang-barang yang dibelinya mencapai sekira Rp15 juta.
Selain itu, Budi juga harus menanggung gaji 2 pegawainya sebanyak Rp4 juta, sewa ruko sebesar Rp3 juta, serta biaya listrik dan air Rp500 ribu.
Lalu, berapakah laba bersih yang didapat Budi selama satu bulan?
Diketahui:
Penjualan = 30.000.00
Retur = 2.000.000
HPP = 15.000.000
Gaji pegawai = 4.000.000
Sewa ruko = 3.000.000
Biaya listrik dan air = 500.000
Jawab:
1. Penjualan bersih = 30.000.000 – 2.000.000
=Rp 28.000.000
2. Laba Kotor = 28.000.000 – 15.000.000
=Rp13.000.000
3. Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
=13.000.000 – 4.000.000 – 3.000.000 – 500.000
=5.500.000
Jadi, berdasarkan perhitungan tersebut, total laba bersih yang didapat oleh Budi adalah Rp5,5 juta.
***
Itulah cara menghitung laba bersih disertai contohnya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Semarang, bisa jadi Potala Semarang adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.