redaksiharian.com – Kendaraan listrik alias battery electric vehicle ( BEV ) mulai banyak digunakan oleh masyarakat, baik motor listrik maupun mobil listrik . Tentunya, perlu cara khusus dalam hal perawatannya.

Mengendarai kendaraan listrik cukup berbeda dengan kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Tenaganya berasal dari baterai, yang perlu dicas jika sudah mendekati nol persen.

Dalam hal perawatan baterai, penting sekali untuk memerhatikan kondisi kapasitas baterai. Jangan pernah sampai baterai yang digunakan menyentuh nol persen.

Junardi Hwangshuwei, anggota Komunitas Sepeda/ Motor Listrik (Kosmik), mengatakan, batas pakai dari baterai kendaraan listrik sebaiknya 40 persen hingga 80 persen.

“Jangan lebih rendah dari itu, agar baterai lithium awet. Sesekali boleh sampai sisa 10 persen, tapi jangan sampai nol persen,” ujar Junardi, kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Junardi menambahkan, saat dicas juga boleh sampai 90 persen dan sesekali boleh sampai 100 persen. Sebab, baterai lithium ada umur pakai, yakni siklus hidup alias lifecycle.

“Satu lifecycle adalah 0-100 persen. Jadi, kalau kita pakai 40 persen hingga 80 persen, maka tidak sampai satu lifecycle,” kata Junardi.

Junardi mengatakan, jangan gunakan baterai sampai habis, karena tidak baik untuk kesehatan baterai. Jaga di angka 10 persen, lalu langsung dicas.

“Jadi, life cycle bisa panjang. Justru ini harus dilakukan dari baterai baru agar awet,” ujarnya.

Menyisakan baterai 10 persen atau kurang juga sebaiknya dihindari. Pasalnya, ada saja kejadian lupa mengecas sehingga selama masa idle, daya baterai akan tersedot habis seiring waktu, sehingga ketika dicas sudah posisi nol persen.