redaksiharian.com – Bus listrik saat ini menjadi salah satu jenis kendaraan berbasis listrik yang tengah dipasarkan di Indonesia. Berbagai produsen otomotif juga tengah meluncurkan sasis bus listrik dan bekerjasama dengan karoseri untuk merakit bus listrik.
Misalnya seperti PT PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang sudah mulai menggunakan bus listrik sebagai kendaraan operasional melayani masyarakat Jakarta.
Head of Product Management, Homologation, and Marketing Bus and Truck PT DCVI Faustina mengatakan, untuk mendatangkan bus listrik ke Tanah Air masih berbenturan dengan infrastruktur.
“Kalau untuk mendatangkan bus listrik saja ke Indonesia bisa. Tapi kita tidak mau dia teronggok di tengah jalan karena kehabisan daya. Nah, supaya tidak teronggok bagaimana caranya? Maka dari itu secara keseluruhan mekanismenya itu lagi kita matangkan,” kata Faustina kepada Kompas.com, Senin (27/2/2023).
Maka dari itu, mengenai bus listrik untuk operasional bus antarkota antarprovinsi (AKAP) masih penuh tantangan.
Misalnya kesiapan apakah di sepanjang jalan sudah siap fasilitas charging dan ada berapa jumlahnya. Kemudian, dimanakah nantinya lokasi charging akan dibuat dan berapa lama durasi charging yang perlu dihabiskan.
“Misalnya baterai hanya mampu untuk 200 km atau 400 km, lalu bus berhenti untuk charging. Lalu apa yang nanti akan terjadi kepada penumpang pada saat baterai bus di charging? Nah kalau menurut saya balik ke infrastrukturnya bila bus listrik untuk layanan AKAP,” kata Faustina.
Kemudian, untuk membangun bodi bus listrik juga harus dipersiapkan dengan matang karena menurut Faustinan membangun bus listrik dan bus yang menggunakan diesel akan berbeda.
“Kesiapan pelanggan, dari cara mereka untuk service dan untuk menjaga unitnya bagaimana juga penting. Kalau bus untuk dalam kota itu ada tender tertentu atau target tertentu yang sudah dijanjikan kepada pihak ketiga, nah untuk memenuhi target itu bagaimana? pasti balik lagi ke manufaktur,” kata Faustina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.