RedaksiHarian – Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan ikan hias asal Jepang yakni Koi bisa menjadi ikon Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat karena merupakan salah satu daerah penghasil Koi terbesar dan berkualitas di Indonesia.
“Kabupaten Sukabumi sebenarnya sudah dari dahulu merupakan daerah penghasil Koi, bahkan banyak penghobi maupun pembudidaya ikan hias ini mencari benih hingga indukan ke sini, karena memiliki kualitas yang terbaik,” katanya di Sukabumi pada Senin, (26/6).
Menurut Marwan, untuk menjadikan Koi sebagai ikon Kabupaten Sukabumi, tentunya Pemkab Sukabumi akan melakukan berbagai upaya untuk mendorong para pembudidaya ikan asal negeri matahari terbit ini untuk mengembangkan usahanya dan bisa menghasilkan benih dan indukan Koi berkualitas.
Pemerintah sudah lama memberikan ruang bagi para pembudidaya untuk mengembangkan Koi, apalagi Kabupaten Sukabumi memiliki pasar ikan hias terbesar di Asia Tenggara yakni Pasar Ikan Cibaraja yang berada di Kecamatan Cisaat.
Selain itu, agar Koi menjadi ikon bagi Kota Sukabumi tentunya pemerintah tidak bisa berupaya sendiri tetapi harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya pembudidaya maupun penghobi.
Ia pun mengapresiasi para penghobi Koi yang secara rutin menggelar kontes seperti Koi Breeder Kabupaten Sukabumi yang digelar pada Minggu, (25/6). Acara ini merupakan persiapan Liga Jabar KoI Show.
“Melalui kontes seperti ini yang pesertanya datang dari berbagai daerah, tentu menjadi ajang promosi tersendiri karena bisa memperlihatkan kualitas Koi asal Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.
Harus diakui daerah yang menjadi pesaing terberat Kabupaten Sukabumi adalah Blitar, Jawa Timur di mana daerah itu juga merupakan penghasil Koi berkualitas. Namun demikian, Koi dari Kabupaten Sukabumi memiliki keunikan lainnya sehingga banyak diburu oleh penghobi dan pembudidaya Koi berbagai daerah di Indonesia.
Maka dari itu, jika harapannya terwujud bahwa Koi menjadi ikon Kabupaten Sukabumi tentu akan banyak dampak positif yang didapat mulai dari meningkatnya perekonomian hingga semakin mudahnya pelaku usaha ikan hias mendapatkan pasar.